Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Google Bakal "Mematikan" Waze?

Memang, Waze bukanlah aplikasi yang asli lahir dari Google, melainkan diakuisisi dari perusahaan asal Israel tahun 2013.

Google Maps dan Waze memiliki fungsi yang sama dan layanan yang tak jauh berbeda. Lalu untuk apa Google mempertahannya keduanya? Apakah Google akan mempertahankan Maps ketimbang Waze?

Belakangan, Googe lebih banyak menggulirkan fitur untuk Google Maps. Misalnya saja fitur speed limit notification atau batas kecepatan maksimal yang sudah dirilis di sebagian besar wilayah Amerika Serikat.

Google juga disebut akan merilis fitur baru untuk melaporkan adanya kecelakaan di rute yang akan dilewati pengguna. Ada juga fitur speed camera warning yang kurang lebih berfungsi sama seperti fitur speed limit.

Hanya saja dengan fitur ini pengguna tak perlu melihat ke ponsel, namun akan dibantu audio jika akan ada kamera pengintai kecepatan di rute yang akan dilalui.

Google, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (30/1/2019), disebut akan menambahkan fitur yang menjadi salah satu keunikan Waze, yakni suara selebritas atau bahkan suara pengguna sendiri untuk mengisi vokal Google Maps sebagai pemandu jalan.

Fitur-fitur di atas sejatinya sudah lebih dulu tersedia di Waze sebelum diboyong ke Google Maps. Hal tersebut menimbulkan lagi-lagi pertanyaan, apakah Google akan membunuh Waze perlahan-lahan dengan membawa fitur-fitur favorit Waze ke Google Maps?

Padahal, Waze dan Google Maps memiiki basis yang berbeda. Waze menggunakan konsep crowdsourcing, yang artinya lebih mengandalkan informasi dari sesama pengguna Waze untuk melaporkan kondisi lalu lintas.

Sehingga informasi lalu lintas bisa lebih real-time. Bisa dibilang jika Waze merupakan aplikasi navigasi berbasis media sosial, yang mengizinkan pengguna berbagi informasi lalu lintas. Sementara Google Maps tidak mengandalkan informasi dari pengguna sebagaimana Waze, sehingga informasi yang diberikan tidak real-time.

Namun dibanding Waze, Google Maps lebih unggul dalam memberikan beberapa opsi rute yang bisa ditempuh pengguna seperti sepeda, pejalan kaki, atau trasnportasi umum. Soal akurasi, perbedaan keduanya sebenarnya tidak terlalu jauh.

Namun karena Waze berbasis media sosial maka informasinya bisa jadi lebih akurat. Namun mengingat fitur-fitur yang disebutkan di atas akan hadir di Google Maps, soal akurasi agaknya tidak begitu masalah ke depannya.

Berbicara soal fitur, sebenarnya fitur di Google Maps lebih kaya dibanding Waze. Namun dengan kabar bahwa beberapa fitur Waze akan berdatangan ke Google Maps, bisa dibilang Google Maps akan menjadi aplikasi navigasi super yang memuat beragam fitur dalam satu aplikasi.

Dengan demikian, apakah Waze akan benar-benar mati perlahan disaat fitur unggulannya diboyong ke Google Maps, sementara ia masih minim pembaruan fitur? Jawabannya patut untuk ditunggu.

https://tekno.kompas.com/read/2019/01/30/11260057/apakah-google-bakal-mematikan-waze-

Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke