Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elon Musk ke Pegawai Twitter: Kerja Keras atau "Resign"

Menurut laporan outlet media The Washington Post, ultimatum Elon Musk itu berisi agar karyawan Twitter mau berkomitmen untuk bekerja keras demi perusahaan. Jika keberatan, mereka bisa memilih opsi resign alias mengundurkan diri.

Bagi yang bersedia berkomitmen bekerja keras di Twitter, karyawan diinstruksikan untuk mengeklik sebuah tautan (link) di akhir e-mail ultimatum tersebut. Link tersebut diyakini mengarahkan pegawai ke sebuah formulir online untuk berjanji bahwa mereka akan bekerja keras di Twitter.

Dengan komitmen tersebut, karyawan Twitter harus bekerja "keras" dengan intensitas kerja yang tinggi selama berjam-jam.

Konon, pegawai yang tidak mengisi formulir online tersebut per Kamis (17/11/2022) pukul 17.00 waktu setempat bakal dianggap resign dan bakal mendapatkan pesangon berupa tiga bulan gaji.

Elon Musk gila kerja, karyawan lembur

Selama ini, Elon Musk memang dikenal "gila kerja" saat memimpin perusahaan mobil listriknya, Tesla.

Di masa lalu atau tepatnya ketika mengembangkan produksi Tesla Model 3, Musk pernah menghabiskan waktu 120 jam dalam seminggu hanya untuk bekerja.

"Ada kalanya, saya hanya akan tidur beberapa jam, bekerja, tidur beberapa jam, bekerja, dalam tujuh hari seminggu," kata Musk kepada Kara Swisher pada November 2018.

Bahkan saking "gila kerja" ketika itu, Musk terkadang tidur di lantai di bawah meja kerjanya di kantor Tesla. Dia mengakui bahwa jadwal kesehariannya itu tidak sehat.

Kebiasaan ini tampaknya juga dibawa Elon Musk ke Twitter. Musk mengaku tidur di lantai kantornya di Twitter sampai selesai dirombak. Makanya, Musk memberikan peringatan agar karyawan Twitter mau berkomitmen kerja keras atau mending pilih resign.

Sebelumnya diwartakan, pegawai Twitter memang sudah harus lembur demi mencapai visi Musk untuk mendesain ulang Twitter. Pegawai dilaporkan harus bekerja lebih lama dengan durasi kerja 12 jam, tujuh hari seminggu.

Salah satu instruksi Musk kepada pegawai yang harus segera diselesaikan adalah untuk meluncurkan versi baru layanan berbayar Twitter Blue, yang lebih mahal.

Twitter Blue versi baru menawarkan layanan akun verifikasi (centang biru) yang bisa didapatkan siapa saja asal mau berlangganan. Hal ini berbeda dengan centang biru Twitter dulu yang bisa didapatkan gratis meskipun sangat selektif untuk akun-akun resmi saja.

Tak lama setelah dirilis, layanan Twitter Blue disetop. Musababnya, banyak akun "centang biru" alias verified palsu, yang bermunculan belakangan ini. Musk sudah memastikan Twitter Blue versi baru akan diluncurkan kembali pada 29 November mendatang.

Tak hanya itu, Musk telah mengultimatum karyawan Twitter untuk siap bekerja 80 jam seminggu atau sekitar 16 jam sehari dengan waktu lima hari kerja sepekan. Hal itu dilakukan demi Twitter bisa menghasilkan banyak uang dan membuat produk yang menarik.

Musk ingin Twitter bisa segera menghasilkan uang karena perusahaan jejaring sosial ini terancam bangkrut tahun depan.

Sebab, bila dihitung-hitung, Twitter bakal memiliki arus kas (cash flow) negatif tahun depan. Artinya, perusahaan memiliki lebih banyak uang yang dibelanjakan ketimbang uang yang didapatkan. Alasan Twitter bakal punya cash flow negatif bisa dibaca selengkapnya di artikel "Elon Musk: Twitter Bisa Bangkrut Tahun Depan".

Di bawah kendalinya, Musk juga mengharuskan karyawan Twitter datang ke kantor, tak ada lagi kerja dari rumah atau work from home, seperti yang dikatakannya dalam artikel "Elon Musk Larang Karyawan Twitter WFH".

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/18/08010027/elon-musk-ke-pegawai-twitter-kerja-keras-atau-resign

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke