Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inikah Alasan Elon Musk Bakal Mundur dari CEO Twitter Akhir 2023?

KOMPAS.com - Elon Musk, bos dari perusahaan mobil listrik Tesla sekaligus CEO Twitter, kembali membuat “kegaduhan”. Baru-baru ini, Musk mengumumkan bahwa dirinya bakal mundur dari kursi pimpinan di media sosial berlogo burung biru itu.

Rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter itu muncul saat dia menghadiri acara World Government Summit di Dubai secara daring. Di acara tersebut, Musk berujar CEO Twitter yang baru sebagai penggantinya bakal hadir akhir tahun ini.

“Saya memprediksi jelang akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk mencari orang lain yang dapat menjalankan perusahaan (Twitter). Saya pikir (Twitter) seharusnya sudah berada di kondisi yang stabil di akhir tahun ini,” kata Elon Musk.

Selama proses pengosongan posisi di akhir tahun 2023, Musk mengatakan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Salah satunya memperbaiki keadaan finansial Twitter agar lebih baik sebelum ada CEO yang baru.

Sejauh pernyataan tersebut bergulir, tak diketahui secara pasti apa yang melatarbelakangi rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter ini. Namun, terdapat dugaan yang menyebut jika rencana itu muncul akibat desakan dari investor Tesla.

Mundur gara-gara didesak investor Tesla?

Rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter bisa dibilang bukan kabar baru. Elon Musk sendiri menjabat sebagai CEO Twitter dan menggantikan Parag Agrawal sejak November tahun lalu.

Setelah melunasi transaksi pembelian dan memecat Parag Agrawal, rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter mulai berseliweran. Sebagai contoh, Musk pernah membuat jajak pendapat (polling) di akun Twitternya dengan handle @elonmusk pada Desember 2022.

Hasilnya, 57,5 persen suara setuju Elon Musk mundur dari kursi nomor satu di Twitter. Polling yang mungkin terdengar tak serius itu pada akhirnya diperkuat dengan pernyataan Musk sendiri di forum resmi.

Salah satu faktor pendorong Musk ingin mundur dari CEO kemungkinan besar dipengaruhi oleh kemarahan dan desakan dari sejumlah investor Tesla. Sebab, sejak memimpin Twitter, kehadiran Musk di Tesla menjadi minim.

Sejumlah investor pun memintanya untuk lebih memperhatikan perusahaan mobil listriknya itu. Le KoGuan, salah satu investor utama Tesla bahkan menyebut Elon Musk sudah berubah, bukanlah insinyur andal lagi.

"Elon sudah berubah sepenuhnya, dari sang insinyur yang brilian menjadi raja politik," kata Le KoGuan, beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan asumsi tersebut, Elon harus mencari penggantinya yang disetujui oleh anggota Direksi independen (Twitter). Direksi Twitter harus membentuk komite pencarian independen untuk mencari CEO baru," lanjutnya.

Terlepas benar atau tidaknya Musk mundur dari CEO Twitter gara-gara desakan itu, permintaan para investor Tesla padanya cukup masuk akal. Pasalnya, fokus Musk bisa dibilang cukup banyak tersita buat membeli Twitter tahun lalu.

Aksi jual saham Tesla oleh Musk

Sebagaimana sempat diberitakan sebelumnya, sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak (Elon Musk dan Twitter) pada April 2022, Twitter dijual dengan nominal sebesar 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 634 triliun dengan nilai kurs saat itu).

Meski nilai transaksi telah disepakati, namun kala itu Twitter dan Musk sempat berseteru lantaran keberadaan akun bot di platform microblogging tersebut. Akibat perseteruan ini bahkan transaksi hampir saja tidak dilanjutkan.

Akan tetapi, di tengah perseteruan yang sampai ke meja hijau itu, Musk ternyata telah menjual 7,92 juta saham Tesla pada sekitar pertengahan Agustus 2022.

Dikutip dari The New York Times, total saham Tesla senilai 7 miliar dollar AS (sekitar Rp 106 triliun) itu dijual sebagai upaya Musk untuk mengumpulkan dana guna membeli Twitter apabila pengadilan memutuskan dia harus melunasi transaksi sesuai kesepakatan.

Aksi jual saham Tesla ini pun terus berlanjut pada November dan Desember tahun lalu. Pada November 2022, Musk menjual 19,5 juta saham Tesla bernilai sekitar 3,95 miliar dollar AS (Rp 61,7 triliun).

Sebulan berikutnya, dia menjual 22 juta lembar sahamnya di Tesla bernilai sekitar 3,6 miliar dollar AS atau setara Rp 56,2 triliun. Untuk dua periode penjualan saham itu, tak diketahui secara pasti dananya digunakan buat Twitter atau tidak.

Namun yang pasti, sejak Musk mengumumkan bakal mengakuisisi Twitter, Elon Musk terus menjual saham di Tesla. Aksi penjualan saham Tesla oleh Musk sendiri selama setahun lalu, sudah nyaris 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 607 triliun).

https://tekno.kompas.com/read/2023/02/16/12150037/inikah-alasan-elon-musk-bakal-mundur-dari-ceo-twitter-akhir-2023-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke