Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dulu Puji Elon Musk, Pendiri Twitter Kini Malah Lempar Kritikan Pedas

Ketika ditanya apakah Musk sudah menjadi pemimpin yang baik bagi Twitter, Dorsey menjawab dengan datar.

"Tidak. Saya pikir dia tidak bertindak tepat setelah menyadari waktunya juga tidak tepat," katanya di platform Bluesky, jejaring sosial baru yang dibuat Dorsey.

Menurut Dorsey, Musk seharusnya mengurungkan rencananya mengakuisisi Twitter tahun lalu.
Dia juga menyalahkan direksi Twitter yang menurutnya, mencoba memaksa Musk untuk tetap melanjutkan akuisisi yang sudah direncanakan.

"Saya juga berpikir, dewan direksi seharusnya tidak memaksakan penjualan (Twitter ke Elon Musk)," imbuhnya, dihimpun dari Tech Crunch.

Sedikit mengingat ke belakang, Musk memang sempat ingin membatalkan akuisisi Twitter setelah mengumumkan rencana tersebut. Alasannya, dia menganggap Twitter "tidak transparan" dan banyak melanggar aturan selama proses negosiasi.

Adapun hal yang dianggap "tidak transparan" menurut Musk adalah terkait pernyataan jumlah akun robot (bot) dan akun palsu (spam) yang merajalela di Twitter.

Setelah mengumumkan pembatalan akuisisi, Twitter lantas mengatakan akan menuntut Musk dan berupaya agar proses pembelian tetap berlangsung sesuai rencana awal.

Hingga akhirnya, Elon Musk melanjutkan proses akuisisi dan sah menjadi pemilik Twitter pada akhir Oktober 2022. Sejak menjadi pemilik Twitter, Musk membuat beberapa kebijakan yang cukup kontroversial.

Mulai dari memecat CEO Twitter sebelumnya, Parag Agrawal, melakukan PHK massal berkali-kali, hingga mengubah beberapa kebijakan produk, seperti centang biru yang kini berbayar.

Dorsey pun buka suara soal rentetan kontorversi yang dibuat Musk di Twitter itu.

"Semuanya memburuk. Namun, sudah terjadi dan yang bisa kita lakukan sekarang adalah membuat sesuatu untuk mencegahnya terjadi lagi," kata Dorsey, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN, Senin (2/5/2023).

Sempat memuji Musk

Kritik Dorsey terhadap Musk seolah bertolak belakang dengan pernyataannya tahun lalu.
Saat Musk mengumumkan rencana akuisisi Twitter, Dorsey sempat menyebut bahwa Musk adalah orang yang "tepat" untuk membereskan masalah di Twitter.

Dorsey mengatakan, Twitter sebenarnya tidak harus dimiliki atau dijalankan oleh pihak manapun. Sebab, media sosial tersebut, awalnya ingin menjadi sebuah "infrastruktur" yang berjalan secara global di dalam sebuah sistem, bukan sebuah perusahaan.

"Dengan begitu, solusi satu-satunya yang saya percaya untuk menyelesaikan masalah ini adalah Elon. Saya percaya misi yang dia punya bisa membawa Twitter ke arah yang lebih baik," jelas Dorsey.

Dorsey juga sempat yakin, bahwa Musk bisa mewujudkan misi Twitter sebagai platform media sosial yang "aman namun tetap inklusif" dengan menjadikan Twitter sebagai perusahaan privat.

"Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa ini (Twitter menjadi perusahaan privat) adalah jalan yang benar," kata Dorsey kala itu.

Soal pernyataannya itu, Dorsey juga mencoba memberikan klarifikasi. Dia menekankan bahwa maksudnya kala itu, Musk adalah orang yang "tepat" untuk membuat Twitter menjadi perusahaan privat, yang diyakini sebagai solusi dari masalah perusahaan.

"Untuk mengubahnya menjadi perusahaan privat," kata Dorsey mencoba untuk mengklarifikasi konteks pernyataanya sebelumnya.

"Twitter tidak akan pernah bertahan sebagai perusahaan publik," kata Dorsey.

Saat ditanya apakah dia merasa bertanggungjawab atas transaksi akuisisi Twitter oleh Elon Musk, Dorsey yang kala itu juga menjabat sebagai direksi mengatakan bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang punya otoritas untuk kesepakatan tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2023/05/02/19300047/dulu-puji-elon-musk-pendiri-twitter-kini-malah-lempar-kritikan-pedas

Terkini Lainnya

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Game
Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke