Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Ponsel Jadul Samsung yang Bawa Inovasi Unik

Pada Selasa (25/7/2023), Samsung mengundang sejumlah awak media dari Indonesia untuk berkunjung ke Samsung Innovation Museum (SIM), berlokasi di dekat dengan Samsung Digital City, kantor pusat Samsung di Suwon, Korea Selatan.

Jurnalis KompasTekno, Caroline Saskia Tanoto yang berkesempatan hadir ke SIM pun melihat sejarah kelahiran beberapa wujud inovasi Samsung di beberapa ponsel awalnya, yang dirilis tahun 1994 hingga tahun 2000.

Pada 1994, Samsung meluncurkan Anycall SH-770. Ponsel ini dirilis lima tahun setelah ponsel pertama Samsung, yakni SH-100 dirilis.

Ini juga menjadi ponsel pertama Samsung yang dijual dengan merek "Anycall". Salah satu keunggulan ponsel jadul ini adalah desainnya yang lebih ramping dan bobot lebih ringan, dibanding pendahulunya.

Perangkat ini mampu melakukan panggilan suara dengan ketinggian 1.915 meter di atas permukaan laut.

Dari keterangan yang diberikan, Samsung mengungkapkan bahwa SH-770 memiliki spesialisasi untuk melakukan panggilan di atas pegunungan, atau pengguna yang tinggal di tempat tinggi, perbukitan, dan sebagainya.

Meskipun desainnya disebut lebih "ramping" dibanding pendahulunya, ponsel ini tetap memiliki bentuk bodi yang masih tebal, persegi panjang, kokoh, dan disertai antena di sisi kanannya.

Desain ponsel lama ini juga dilengkapi dengan keyboard fisik mode T9, di mana angka 1 hingga 9 diletakkan berurutan. Terdapat pula tombol bintang (*) dan tanda pagar (tagar).

Di bagian atas nomor terdapat dua tombol bertuliskan “End” dan “Send”. sedangkan bagian bawahnya terdapat beberapa tombol perintah lainnya.

Pada 1999, Samsung mulai meramaikan pasar ponsel lipat, salah satunya dengan merilis Samsung SCH-3500. Namun, ponsel lipat yang dimaksud bukan seperti Samsung Z Fold atau Z Flip.

Ponsel lipat yang dimaksud memang mengadopsi model clamshell, lipatan vertikal dari atas ke bawah. Namun, model lipatan tersebut ditujukan untuk menutup bodi perangkat yang berisikan tombol angka dan huruf.

Jadi, ketika pengguna ingin melakukan panggilan atau mengirim pesan teks, harus terlebih dahulu membuka cangkang penutup ponsel. Supaya bisa memencet tombol atau melakukan panggilan.

Samsung SCH-3500 juga dilengkapi grafis berpanel LCD. Perangkat ini menjadi salah satu unit yang paling laris di Amerika Serikat (AS) saat itu dan sudah terjual lebih dari 6 juta unit perangkat.

Kembali berinovasi dengan model lipat, Samsung kerap meluncurkan ponsel model lipat barunya yang memiliki nama model SCH-A100. Perangkat ini terlihat lebih modern dan klasik dibanding model sebelumnya.

Lewat ponsel ini, Samsung mencoba membuat model clamshell yang lebih inovatif, yakni dengan menyematkan layar utama dan speaker di dalam satu tempat. Hal ini berbeda dengan model sebelumnya, di mana speaker terletak di case bagian atas, terpisah dengan keyboard.

Di atas kertas ponsel ini memiliki bobot seberat 89 gram. Perangkat juga dapat melakukan panggilan selama 270 menit secara terus-menerus dan dapat digunakan selama satu minggu penuh dalam model stand-by.

Ponsel ini kabarnya menjadi salah satu ponsel populer di Korea Selatan. Samsung mengeklaim SCH-A100 menjadi perangkat pilihan yang dipakai satu per tiga warga Korea yang memiliki ponsel pada eranya.

Samsung SGH-600 menjadi perangkat GSM bikinan Samsung yang diluncurkan pada 2000 lalu. Perangkat ini sempat naik daun karena menjadi penolong bagi pengguna yang terjebak dalam keadaan darurat. Pengguna menggunakan ponsel ini untuk mengirimkan sinyal darurat atau SOS (Save Our Souls) menggunakan ponsel clamshell ini.

Walau sedang berada di kondisi yang sulit terjangkau oleh sinyal, SGH-600 menjadi salah satu perangkat yang digunakan pengguna saat itu untuk meminta bantuan.

Ponsel ini menjadi salah satu perangkat yang sudah mengadopsi jaringan GSM. Desain dari perangkat ini juga terlihat lebih modern dibanding seri sebelumnya. Bodi perangkat dirancang lebih ringkas dan terkesan mudah untuk digenggam.

Dalam keadaan tertutup, SGH-600 hanya memiliki layar berukuran mini berbentuk persegi panjang. Di atas layar terdapat logo “Samsung” dan speaker untuk melakukan panggilan suara. SGH-600 juga menjadi mitra gelaran olahraga akbar dunia, Olimpiade pada tahun 2000 di Sydney, Australia.

Pada 2002, Samsung meluncurkan ponsel clamshell lainnya yang bernama Samsung SCH-A565. Perangkat ini sudah memiliki layar berwarna. Orang-orang zaman itu kerap menyebutnya ponsel berlayar biru.

SCH-A565 juga semakin dikenal oleh publik karena memiliki durability (ketahanan) yang cukup tinggi. Kabarnya, perangkat ini masih bisa berfungsi dengan baik meskipun ditabrak oleh truk.

Fenomena itu yang membuat perangkat lipat Samung semakin dikenal oleh banyak orang.

Terakhir adalah Samsung GT-i7410 Projector Phone. Dinamakan demikian karena ponsel ini dirancang dengan proyektor portable bawaan (built-in).

Ponsel ini mampu memproyeksikan gambar dengan ukuran hingga 50 inci secara diagonal.
Samsung i7410 dibekali layar sentuh (touchscreen) berukuran 3,2 inci dengan resolusi 240 x 400 piksel, serta kamera 5 MP.

Ponsel 3G ini memiliki dimensi 112 x 57 x 17 mm. Selain itu, ponsel ini juga sudah dibekali fitur standar ponsel lain, seperti FM Radio, slot microSD, dan baterai berkapasitas 1.440 mAh.

Berdasarkan penjelasan Samsung, GT-i7410 mengunggulkan salah satu fiturnya yang bisa digunakan para pekerja tambang. Perangkat ini dimungkinkan membantu penambang mengirim sinyal darurat dari terowongan bawah tanah menggunakan proyeksi.

Perjalanan inovasi smartphone Samsung dari waktu ke waktu tampaknya cukup didominasi oleh ponsel lipat. Hal ini yang mungkin melatarbelakangi ambisi perusahaan untuk terus meningkatkan inovasi dan desain ponsel dengan mekanisme lipatan.

Kini, ponsel lipat jadul Samsung sudah bertransformasi menjadi smartphone layar lipat, lewat seri Galaxy Z Fold dan Z Flip.

https://tekno.kompas.com/read/2023/08/01/15000037/5-ponsel-jadul-samsung-yang-bawa-inovasi-unik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke