Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset: Gen-Z Rentan Kena Scam, Milenial Paling Sering Kecurian Data Pribadi

Dalam riset berjudul “Annual Cybersecurity Attitudes and Behaviours Report 2022” ini peneliti melakukan riset untuk melihat kebiasaan dan perilaku dari generasi Baby Boomers hingga generasi Z.

Riset ini menganalisis tiga jenis penipuan online, yaitu scam atau phishing, pencurian identitas, dan love scam/romance scam atau penipuan berkedok asmara.

Metodologi penelitian ini menggunakan sampel representatif, untuk mewakili usia dan jenis kelamin responden di wilayah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.

Jumlah responden yang terlibat sekitar 3.000 orang yang terdiri dari lima generasi (Gen-Z, Gen-Y, Gen-X, Baby Boomers, dan Generasi Silent)

Dari ketiga jenis penipuan yang dianalisis, diketahui bahwa generasi Z paling sering menjadi korban phising, dengan angka 34 persen. Responden mengaku sering tertipu untuk memberikan data pribadinya kepada pelaku kejahatan.

Sementara generasi Y atau milenial cenderung lebih sering menjadi korban romance scam, alias tertipu dalam hubungan asmara sebesar 18 persen dan mengalami pencurian data pribadi sebesar 20 persen.

Berbeda dengan generasi yang lebih tua, menurut peneliti, hanya 12 persen dari responden generasi Baby Boomers (58—76 tahun) yang mengaku pernah menjadi korban phishing, 8 persen mengalami pencurian identitas, dan 4 persen kena penipuan berkedok asmara.

Penelitian ini bisa dianggap sebagai temuan yang cukup menarik. Sebab, Gen-Z dan Gen-Y yang terlihat lebih melek digital, lahir dan hidup di tengah perkembangan teknologi yang begitu masif, cenderung lebih sering mengalami penipuan online.

Riset ini menemukan ada beberapa alasan yang membuat generasi Milenial dan generasi Z cenderung lebih mudah kena serangan siber. Salah satu penyebabnya adalah "keyakinan yang keliru".

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tech.co, Rabu (27/9/2023), dari total responden yang diteliti, sebanyak 64 persen dari generasi Z dan 48 persen dari generasi Y atau milenial mengaku tidak bisa lepas dari internet.

Sementara generasi Baby Boomers dan generasi X mengaku lebih jarang terhubung ke internet.

Nah, kebiasaan generasi Z dan generasi Y yang sulit lepas dari internet ini justru memiliki rasa percaya diri yang berlebihan soal keamanan di dunia maya.

Sebanyak 47 persen dari generasi Z dan 52 persen dari generasi Y menganggap bahwa mereka merasa aman saat internetan.

Kecenderungan rasa percaya diri yang lebih tinggi inilah yang membuat mereka tidak begitu memperhatikan keamanan dari data pribadinya. Maka dari itu, generasi muda cenderung lebih banyak mengalami serangan siber.

“Generasi-Z dan Y ditemukan sangat berisiko. Meskipun sebagian besar dari mereka memiliki akses ke pembelajaran (keamanan siber) mereka justru melaporkan sebagai korban tertinggi di lintas generasi. Yang secara bersamaan menilai prioritas keamanan siber lebih rendah ketimbang aktivitas lainnya,” jelas peneliti Aliansi Keamanan Siber Nasional.

“Hal ini menunjukkan (harus ada) lebih banyak dukungan, tidak lebih banyak dari jumlah pelatihan, untuk membant generasi muda tetap aman saat melakukan aktivitas online,” tambah sang peneliti.

https://tekno.kompas.com/read/2023/09/28/18120067/riset-gen-z-rentan-kena-scam-milenial-paling-sering-kecurian-data-pribadi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke