Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terungkap, Teknologi "Rahasia" Chip Huawei Mate 60 Pro yang Bikin Amerika Meradang

Padahal, AS sudah sengaja memblokir Huawei dan perusahaan-perusahaan China agar tertinggal dalam hal teknologi fabrikasi chip. Huawei pun semestinya tak bisa membuat chip 7nm, tapi nyatanya Kirin 9000s berhasil diwujudkan.

Dari mana Huawei memperoleh chip 7nm? Firma riset semikonduktor asal Kanada, TechInsights, beberapa waktu lalu melakukan teardown alias membongkar unit ponsel Huawei Mate 60 Pro untuk menengok chip di dalamnya.

TechInsight menemukan bahwa chip Kirin 9000s ternyata dibuat oleh Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) asal China. Dugaan pun muncul bahwa SMIC diam-diam membantu Huawei supaya tetap bisa memakai chip 7nm meskipun dijegal AS.

Dan Hutcheson, analis dan Vice Chairman TechInsights, mengatakan bahwa keberadaan Kirin 9000s seperti memberikan "tamparan" bagi AS.

Apalagi, kampanye pemasaran Mate 60 Pro di China dilakukan dalam saat bersamaan dengan kunjungan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke Negeri Tirai Bambu untuk memfasilitasi komunikasi bilateral antar kedua negara.

"Raimondo datang ke China untuk mendinginkan situasi, lalu chip ini (Kirin 9000s) seolah berkata 'lihat apa yang bisa kami lakukan, kami tak butuh Anda'," ujar Hutcheson.

Pabrikan chip asal China itu pun jadi tak bisa memperoleh mesin extreme ultraviolet lithography (EUV) dari ASML Holding N.V, perusahaan teknologi semikonduktor dari Belanda.

Litografi EUV diperlukan untuk produksi chip dengan fabrikasi 7nm. Belanda selaku pemilik teknologi EUV satu-satunya di dunia setuju untuk mengikuti kebijakan AS dengan tidak menjualnya ke China. SMIC pun mentok di teknologi 14nm dan tak bisa maju ke 7nm.

Lantas bagaimana caranya SMIC bisa membikin chip 7nm? Apakah sudah terjadi pelanggaran sanksi AS dalam bentuk impor teknologi litografi EUV secara diam-diam sehingga China mampu memproduksi chip berteknologi tinggi?

Firma riset elektronik Fomalhaut Techno Solutions asal Tokyo, Jepang, punya pendapat berbeda. Dalam wawancara via e-mail dengan South China Morning Post, chief executive Techno Solutions Mitchell Kashio mengungkap "rahasia" di balik chip 7nm Kirin 9000s bikinan SMIC.

Berdasarkan penjelasan Kashio, dari hasil teardown terpisah yang dilakukan Techno Solutions, ditemukan bahwa SMIC sebenarnya tidak menggunakan teknologi fabrikasi 7nm untuk memproduksi Kirin 9000s, melainkan teknologi 14nm yang memang sudah dimilikinya.

Hanya saja, menurut Kashio, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (5/10/2023), ada semacam "teknik khusus" yang diterapkan oleh SMIC sehingga performa chip Kirin 9000s bikinannya bisa menyamai kinerja chip yang dibuat dengan teknologi 7nm.

Analis ekuitas firma keuangan Jefferies Edison Lee juga punya pendapat sendiri soal ini. Menurut dia, chip Kirin 9000s sebenarnya dibuat oleh Huawei dengan meminjam teknologi dan perlengkapan produksi dari SMIC.

SMIC bukan kali ini saja dikaitkan dengan teknologi fabrikasi 7nm. Pada 2021, ComputeNorth, perusahaan cryptocurrency asal AS, mengumumkan ketersediaan produk komputer penambang Bitcoin bernama MinerVa MV7 Pro yang menggunakan chip 7nm buatan SMIC.

Chip 7nm sebenarnya tak hanya bisa dibuat dengan teknologi litografi EUV, melainkan dapat juga diproduksi dengan litografi deep ultraviolet (DUV) yang sudah dimiliki oleh SMIC.

DUV berada setingkat di bawah EUV serta proses produksinya lebih kompleks dan mahal apabila digunakan untuk manufaktur chip 7nm.

Namun, tetap saja DUV bisa digunakan untuk membikin chip 7nm sehingga tak menutup kemungkinan bahwa teknologi inilah yang dipakai oleh SMIC. Itu pula yang diyakini oleh Tilly Zhang, analis firma riset Gavekal Dragonomics.

"Litografi DUV bisa digunakan untuk produksi chip dengan proses yang kebih kecil (7nm)," ujar Zhang. "Biasanya hal ini tidak cocok secara hitungan komersial, tapi secara teknis tidak mustahil," lanjutnya.

Pada 2022, firma riset TechInsight sempat melaporkan bahwa SMIC memang sudah bisa memproduksi chip 7nm dengan memodifikasi mesin-mesin yang masih boleh dibeli dari ASML.

Namun, menurut TechInsight, yield dari produksi chip 7nm dengan cara ini hanya 50 persen atau jauh lebih rendah dibandingkan standar industri sebesar 90 persen, sehingga akan menaikkan biaya sekaligus membatasi jumlah produksi.

Makin kecil makin cepat, dan hemat

Kalapun benar SMIC menggunakan litografi DUV, alih-alih EUV, masih ada satu batu sandungan lain: DUV hanya memungkinkan produksi chip hingga 7nm.

Sementara, proses fabrikasi 5nm dan 3nm seperti yang sudah dilakukan oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Samsung membutuhkan EUV.

Jadi, dibanding dunia selebihnya, China masih tertinggal beberapa tahun dalam hal ini, meskipun tidak sejauh kisaran 10 tahun yang diharapkan oleh AS.

Semakin kecil proses fabrikasinya, semakin kencang juga dan/ atau semakin hemat chip yang dihasilkan, antara lain karena jumlah transistor yang bisa ditanamkan juga semakin banyak.

Itu pula sebabnya teknologi fabrikasi yang digunakan oleh sebuah chip kerap menjadi sorotan. Seperti misalnya chip Apple A17 Pro milik iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max, yang sudah dibuat dengan teknologi 3nm.

https://tekno.kompas.com/read/2023/10/05/18150037/terungkap-teknologi-rahasia-chip-huawei-mate-60-pro-yang-bikin-amerika-meradang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke