Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pria Ini Kaget Dikirimi Apple 60 iPhone 15 Pro Max Senilai Rp 1,5 Miliar

KOMPAS.com - Bagi sebagian kalangan, memesan produk secara online menimbulkan kekhawatiran, misalnya terjadi kesalahan kirim barang dan hal lainnya yang merugikan.

Namun seorang pelaku bisnis ini malah mendapatkan untung berlipat ketika memesan iPhone 15 Pro Max secara online.

Awalnya, pebisnis itu memesan empat iPhone 15 Pro Max secara online langsung dari Apple Store. Beberapa di antaranya ditujukan untuk karyawannya.

Bukannya empat unit, pria itu justru menerima 60 unit iPhone 15 Pro Max 1TB. Jumlah itu lebih banyak 15 kali lipat dibanding pesanannya.

Insiden itu juga dibagikan lewat media sosial TikTok, dengan akun ber-handle @legends_gio. Menurut postingan itu, pria tersebut membeli empat unit iPhone 15 Pro Max.

Satu di antaranya dengan penyimpanan 1 TB untuk dipakai sendiri dan tiga lainnya dengan penyimpanan 256 GB untuk karyawannya.

Setelah menyelesaikan pesanan, selang beberapa waktu iPhone 15 Pro Max yang dipesan tiba di kediamannya. Betapa terkejut @legends_gio ketika melihat ada banyak iPhone 15 Pro Max dalam dus yang cukup besar yang ia terima.

Awalnya ia mengira boks putih dalam dus adalah boks berukuran besar. Tak disangka itu adalah gabungan 20 unit iPhone 15 Pro Max yang disusun dalam posisi berdiri.

Adapun total uang yang dikeluarkan oleh @legends_gio untuk empat unit iPhone 15 Pro Max yang dia pesan adalah sebanyak 3.600 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara ekitar Rp 57 juta.

Bila dibandingkan dengan harga resmi iPhone 15 Pro Max 1 TB yaitu 1.599 dollar AS (Rp 25 juta) per unit, total biaya kesalahan pengiriman Apple mencapai 96.000 dollar AS (Rp 1,5 miliar).

Belum diketahui apa yang menyebabkan Apple salah kirim iPhone 15 Pro Max sebanyak itu.

Terlepas dari kekeliruan itu, @legends_gio tidak berkewajiban mengembalikan smartphone tersebut, dihimpun KompasTekno dari Gizmochina, Jumat (3/11/2023). Meski begitu, Apple bisa dengan mudah menonaktifkan ponsel bikinannya tersebut.

Seperti yang terjadi di AS, saat sejumlah unit iPhone dijarah dari Apple Store. iPhone yang dicuri di-setting Apple agar tidak bisa digunakan. Smartphone tersebut juga menampilkan pesan agar perangkat dikembalikan.

Dijual murah di China

Berbeda dengan di AS yang menjual iPhone 15 series dengan harga resmi Apple, di China smartphone itu justru dijual murah.

Sejumlah perusahaan lokapasar di China memangkas harga iPhone 15. Perusahaan marketplace yang juga menjadi peritel resmi iPhone, kompak menurunkan harga, antara lain JD.com, Pinduoduo, dan Taobao, milik Alibaba Group.

Potongan harganya terbilang besar, sampai 1.501 yuan atau sekitar Rp 3,2 juta dari harga banderol resminya. Padahal, iPhone 15 series baru rilis September 2023.

iPhone 15 512 GB di JD.com misalnya, dijual seharga 7.498 yuan (Rp 16,2 juta). Harga resminya adalah 8.999 yuan atau setara Rp 19,5 juta. Jadi potongannya sekitar Rp 3 jutaan.

Menurut JD.com, hal itu sudah sejalan dengan strategi perusahaan yang menawarkan produk dengan harga murah.

Di Pinduoduo, iPhone 15 Plus 128 GB dijual 6.098 yuan (Rp 13,2 juta). Harga itu dipangkas sekitar Rp 2 juta karena harga banderol resmi ponsel tersebut di China adalah sebesar 6.999 yuan (sekitar Rp 15,2 juta).

Kemudian iPhone 15 Pro Max 512 GB di Taobao, dibanderol seharga 10.698 yuan (sekitar Rp 23,2 juta), lebih murah dibanding harga ecer resminya, sebesar 11.999 yuan (sekitar Rp 26 juta).

Adapun di China, Apple terkadang memang mengizinkan mitranya untuk memberikan diskon produk guna menggenjot penjualan. Selain itu, marketplace di China kini juga berupaya menjaga pertumbuhan bisnis mereka di tengah kondisi konsumen yang membatasi anggaran belanja karena ekonomi yang belum stabil.

Untuk itu, mereka memberikan diskon jelang festival belanja tahunan Singles Day yang jatuh pada 11 November setiap tahunnya, dihimpun KompasTekno dari Reuters.

https://tekno.kompas.com/read/2023/11/03/11310017/pria-ini-kaget-dikirimi-apple-60-iphone-15-pro-max-senilai-rp-15-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke