Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsol Game Windows Lenovo Legion Go Punya "FPS Mode", Sulap Controller Jadi Mouse

Bentuk ini membuat Lenovo Legion Go jadi lebih ringkas. Nah, controller tersebut bukan hanya bisa dilepas-pasang, tetapi juga bisa dijadikan sebagai mouse untuk bermain game First-person Shooter (FPS).

Untuk mengubah fungsi controller menjadi sebuah mouse, gamer harus mengaktifkan "FPS Mode" di dalam perangkat. Apa itu?

Seperti disebutkan sebelumnya, PS Mode merupakan mode yang memungkinkan controller Legion Go untuk berubah fungsi menjadi mouse komputer (PC).

Karena menyerupai mouse, controller ini cocok digunakan untuk bermain game bergenre first person shooter (FPS). Dalam game FPS, mouse digunakan untuk membidik (aim), menembak musuh, atau mengganti senjata dengan scroll wheel.

Mouse menawarkan presisi yang lebih baik dibandingkan controller untuk urusan membidik.

Itulah mengapa umumnya game FPS pada konsol menawarkan fitur yang membantu agar aim pengguna akurat (aim assist), sedangkan pengguna mouse di PC tidak diberi fitur yang serupa.

Adapun hanya controller Legion Go bagian kanan saja yang bisa digunakan FPS Mode, sedangkan controller sebelah kiri akan berfungsi sebagai keyboard, seperti untuk kebutuhan berjalan dan berlari dalam game.

Untuk mengaktifkan FPS Mode, pengguna pertama-tama harus melihat bagian belakang controller konsol handheld ini, kemudian menekan tombol kecil "Release Button" yang terletak di bagian bawah masing-masing controller.

Ketika dilepas, controller ini akan terhubung dengan layar via Bluetooth. Kedua alat kontrol tersebut memiliki baterai yang bisa diisi dayanya dengan menghubungkannya kembali ke layar Legion Go.

Selanjutnya pengguna akan melihat bagian bawah controller kanan Legion Go. Pada bagian bawah ini, terdapat sebuah sensor seperti yang ada di mouse dan tombol bertuliskan "Off" serta "FPS". Geser tombol dari "Off" ke "FPS" untuk mengaktifkan mode FPS.

Pengguna tinggal menghubungkan controller tersebut dengan dock magnet yang termasuk dalam paket penjualan Legion Go. Controller bakal dipegang seperti gagang pistol, atau mirip seperti vertical mouse.

Contohnya, tombol analog di controller menyimulasikan tombol WASD di keyboard, yang digunakan untuk berjalan dan berlari.

Masalahnya, setiap game FPS belum tentu memiliki skema kontrol yang sama.

Counter-Strike 2 memiliki mekanisme membeli senjata dengan menekan tombol "B" di keyboard, tetapi belum tentu game lain mempunyai mekanisme yang sama, sehingga tombol B mungkin tidak memiliki kegunaan.

Nah untuk menanggulangi hal itu, Lenovo menghadirkan profil kontrol yang bisa diakses dengan membuka aplikasi bawaan Legion Space, kemudian memilih "Settings". Berikutnya, pilih "Controller".

Button Mapping Profile digunakan untuk mengatur profil kontrol pengguna. Ada empat profil yang ditawarkan, yakni "FPS Default", "FPS-1", "FPS-2", dan "FPS-3". Masing-masing bisa dikustomisasi sesuai keinginan pengguna.

Sebagai contoh, tombol ABXY pada bagian kanan controller bisa diatur agar tidak memiliki kegunaan. Alternatifnya, pengguna dapat mengganti kegunaannya misalnya untuk melompat, berjongkok, membuka papan skor (scoreboard) dalam game, dan lain seterusnya.

Untuk mengubahnya, pengguna tinggal memilih tombol yang ingin diganti dengan menggunakan controller kanan, touchpad, atau touchscreen. Lalu, pilih perintah keyboard yang ingin disimulasikan oleh tombol yang dipilih.

Pengguna bisa mengakses semua profil yang sudah dibuat dengan mengunjungi kembali menu Button Mapping Profile, misalnya ketika ingin berpindah dari game Counter-Strike 2 ke Valorant.

Selain Button Mapping Profile, terdapat pengaturan Mouse DPI settings. Pengaturan ini sejatinya digunakan untuk mengatur sensitivitas mouse. Opsi sensitivitas yang ditawarkan dibagi menjadi 500, 800, 1.200, dan 1.800.

Mencoba FPS Mode

KompasTekno mencoba bermain game shooter Counter-Strike 2 (CS2) dengan FPS Mode di konsol game Windows Lenovo Legion Go. Impresi kami, kontrol FPS Mode terasa canggung, sehingga kami membutuhkan banyak waktu untuk membiasakan diri dengan controller itu.

Meski bobotnya ringan dan ukurannya pas di tangan, cara pegang controller seperti gagang pistol terasa aneh, karena biasanya kami memegang mouse yang cenderung pipih dan panjang, bukan tinggi layaknya controller Legion Go pada FPS Mode.

Sementara itu, controller kiri dibekali lima tombol di bagian depan, satu tombol di bagian tengah, dan tiga tombol di bagian belakang. Jika dibandingkan dengan mouse, hanya ada tiga tombol termasuk scroll wheel.

Memang sejumlah tombol ini bisa dinonaktifkan dengan menggunakan Button Mapping Profile yang sudah dipaparkan sebelumnya. Dengan begitu, pengguna hanya perlu fokus ke sejumlah tombol saja. Akan tetapi, kami tetap cukup kebingungan setelah melakukan hal itu.

Terkait sensitivitas, DPI 500 cukup berat untuk digerakkan, sehingga kami harus mengangkat controller terus dari permukaan meja untuk melakukan pergerakan dengan cepat.

Kami merasa bahwa DPI 1.800 lebih cocok karena pergerakan lebih lincah, tetapi pengaturan ini akan berpengaruh pada kecepatan kursor ketika pengguna memakai FPS Mode untuk browsing internet.

Maka dari itu, baiknya pengguna mengatur sensitivitas langsung dari game yang dimainkan.

Terlepas dari itu, kami merasa bahwa controller FPS Mode ini memiliki potensi lebih baik dibandingkan controller tanpa FPS Mode.

Saat mencoba Counter-Strike 2 tanpa FPS Mode, tombol analog yang digunakan untuk membidik musuh terasa licin dan tidak mampu menghadirkan presisi yang ditawarkan oleh mouse dan controller FPS Mode.

FPS Mode juga cocok digunakkan untuk browsing, karena kontrol yang menyimulasikan mouse ini lebih akurat dibandingkan touchpad dan touchscreen Legion Go.

Bicara soal mouse, salah satu aspek yang menarik adalah pengguna tidak membutuhkan tatakan mouse (mousepad) yang umumnya menawarkan presisi yang lebih tepat.

Controller FPS Mode sudah terasa nyaman untuk menavigasi peramban (web), Legion Space, dan menu berbagai game.

Bila tertarik, pengguna sudah bisa meminang konsol berbasis Windows 11 ini lewat marketplace rekanan Lenovo Legion di Indonesia, dengan harga jual Rp 13,4 juta untuk varian RAM dan media penyimpanan (storage) 16 GB/512 GB.

https://tekno.kompas.com/read/2023/11/22/13050097/konsol-game-windows-lenovo-legion-go-punya-fps-mode-sulap-controller-jadi-mouse

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke