Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ByteDance Pakai Teknologi OpenAI untuk Bikin Chatbot Sendiri

Model bahasa besar besutan ByteDance disebut sebagai Project Seed. Nah, nantinya Project Seed bakal dipakai ByteDance untuk membuat chatbot ala ChatGPT bernama Doubao.

Namun, cara yang dilakukan ByteDance itu melanggar persyaratan layanan OpenAI dan dinilai tidak etis di industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Salah satu persyaratan layanan yang tercantum di laman resmi OpenAI menyebutkan bahwa “pelanggan tidak diizinkan mengembangkan model kecerdasan buatan apa pun yang bersaing dengan produk atau layanan kami.”

Poin lainnya menerangkan bahwa pelanggan tidak diperkenankan “memakai metode apa pun untuk mengekstrak data dari layanan (OpenAI), kecuali yang diizinkan via API.”

Menurut laporan media teknologi The Verge, ByteDance sebenarnya menyadari persyaratan di atas. Namun, tetap memakai OpenAI lewat API untuk melatih dan membandingkan dengan Project Seed.

Agar praktiknya tersamarkan, ByteDance meminta karyawan menutupi bukti dengan teknik desensitisasi data. Teknik ini umum dipakai untuk mengubah atau menghapus informasi sensitif dari sebuah data guna melindunginya dari akses tidak sah.

Setelah chatbot Doubao disetujui oleh regulator China dan diizinkan dipakai di negara tersebut, ByteDance menginstruksikan karyawan agar berhenti memakai API OpenAI. Meski demikian, layanan OpenAI itu kabarnya masih dipakai untuk mengukur kinerja Doubao.

Akun ByteDance ditangguhkan

Karena pelanggaran di atas, OpenAI menangguhkan akun ByteDance. Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh perusahaan AI yang dipimpin oleh Sam Altman tersebut.

Dalam keterangan resminya, OpenAI menegaskan bahwa pelanggan API perusahaan harus mematuhi kebijakan penggunaan guna memastikan teknologi OpenAI dipakai untuk hal positif.

“Meskipun penggunaan API kami oleh ByteDance sangat minim, kami telah menangguhkan akun mereka sembari kami menyelidikinya lebih lanjut,” kata juru bicara OpenAI, Niko Felix.

Bila OpenAI menemukan fakta bahwa penggunaan API oleh ByteDance tidak sesuai aturan, mereka akan meminta induk TikTok itu untuk melakukan perubahan yang diperlukan atau akunnya diblokir.

Bantahan ByteDance

Adapun ByteDance membantah pihaknya melanggar kebijakan OpenAI. Perusahaan asal China ini juga mengeklaim pihaknya punya lisensi untuk memakai API GPT milik OpenAI.

“ByteDance dilisensikan oleh Microsoft untuk memakai API GPT. Kami memakai GPT untuk mendukung produk dan fitur di pasar non-China, tetapi memakai model yang kami kembangkan sendiri untuk mendukung Doubao yang hanya tersedia di China,” kata juru bicara ByteDance.

Kendati begitu, OpenAI belum memberikan tanggapan lebih lanjut soal klaim ByteDance itu, dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Senin (18/12/2023).

***

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a

Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

https://tekno.kompas.com/read/2023/12/18/15060027/bytedance-pakai-teknologi-openai-untuk-bikin-chatbot-sendiri

Terkini Lainnya

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Game
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Gadget
Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Gadget
iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

Gadget
Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Game
Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke