Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Industri Game di Era AI, Pengembang Bisa Bikin Game Lebih Cepat

AI generatif sendiri adalah salah satu jenis AI yang bisa menghasilkan konten secara otomatis, seperti teks, gambar, dan audio, hanya dengan perintah tertentu.

Dengan begitu, pengembangan game bakal menjadi lebih cepat karena para pengembang bisa memanfaatkan AI untuk membuat visual game dan komponen lainnya, saat mereka sendiri dapat memfokuskan aspek pengembangan yang lain.

"Kami tidak bisa membantah kepopuleran AI sejak tahun sebelumnya. Kami lihat ke depannya AI berpotensi mentransformasi game, dengan mempercepat pengembangan game dan memungkinkan tipe-tipe gameplay yang baru," kata Chief Strategy Officer Agate Cipto Adiguno, saat ditemui di kantor Agate, Bandung, Selasa (16/1/2024).

Adapun waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan game tergantung game yang dibuat. Developer bisa menghabiskan waktu beberapa minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun ketika menggarap game.

Meski AI bisa mempercepat pengembangan game, penting untuk dicatat bahwa kreativitas dan sentuhan manusia masih belum bisa ditiru oleh AI.

Tren kedua menurut Agate, adalah konsol game baru yang bakal dirilis pada 2024 ini. Agate pun memprediksi bahwa perusahaan game Jepang Nintendo bakal merilis suksesor dari konsol handheld Nintendo Switch pada 2024.

Hal ini sejalan dengan berbagai bocoran sebelumnya yang mengeklaim bahwa penerus Nintendo Switch, yang rumornya diberi nama Nintendo Switch 2, akan meluncur pada September 2024.

Agate memperkirakan bahwa suksesor Nintendo Switch ini akan memberikan kesempatan baru bagi berbagai developer di seluruh penjuru dunia.

"Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk masuk market itu, misalnya dengan memindahkan (porting) game yang sudah kami rilis, atau membuat game baru khusus untuk konsol baru ini," ungkap Cipto kepada KompasTekno.

Kemudian tren ketiga, game berbentuk waralaba (franchise) bakal mendominasi industri game. Hal ini disebabkan oleh biaya yang makin mahal untuk membuat game dengan skala yang besar.

Karena mahal, kebanyakan developer dan publisher kenamaan lebih memilih untuk membuat game terbaru dari franchise yang sudah dikenal luas, baik berupa sekuel maupun pembuatan ulang (remake). Jadi, judul baru (Intellectual Property/IP) kesulitan untuk bersaing.

Sedikit informasi, tahun 2024 memang diramaikan oleh sekuel dan pembuatan ulang. Sebagai contoh, ada game Tekken 8 yang dirilis Januari ini, Persona 3 Reload serta Final Fantasy VII Rebirth pada Februari, Dragon's Dogma 2 pada Maret, dan masih banyak lagi.

Kalau bicara soal Agate sendiri, mereka telah menerbitkan Valthirian Arc: Hero School Story 2 pada 2023, yang merupakan sekuel dari Valthirian Arc: Hero School Story keluaran 2018.

Berbagai game teranyar mereka yang belum dirilis tampak merupakan IP baru alias bukan sekuel, seperti Riftstorm dan Project Dead.

Saat ini, Agate sudah memiliki empat representatif global di Kanada, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang. Ke depannya, Agate merencanakan untuk memperluas jangkauannya ke Amerika.

Agate juga merilis sebanyak 14 proyek global pada 2023 dan merencanakan untuk meluncurkan lebih banyak lagi pada 2024. Perusahaan ini pun merilis unit bisnis Vertx Break yang menyediakan jasa model tiga dimensi (3D) dengan menargetkan pasar Eropa.

Strategi kedua adalah meningkatkan kualitas kerja di Agate. Perusahaan ini ingin melakukan lebih banyak proyek penelitian dan pengembangan (research and development) pada 2024.

Cara ketiga, Agate bakal terus membina talenta yang bekerja dalam industri game, misalnya dengan menjalankan program Agate Academy dan mendukung event komunitas Global Game Jam.

Agate Academy merupakan wadah untuk mengedukasi pengguna yang ingin berkecimpung di industri game. Sementara itu, Global Game Jam adalah acara pembuatan game dalam waktu yang singkat.

Industri game diprediksi terus bertumbuh

Secara keseluruhan, pasar video game global pada 2024 diproyeksikan akan mencapai pendapatan sebesar 282,30 miliar dollar AS (sekitar Rp 4,4 triliun). Ini mencerminkan peningkatan sebesar 13 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pasar video game global juga diprediksi platform data Statista akan tumbuh sebesar 8,76 persen dari tahun ke tahun (year-over-year/YoY) antara tahun 2024 dan 2027, menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan sebesar 363,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 5,6 triliun) pada 2027.

https://tekno.kompas.com/read/2024/01/17/08070037/industri-game-di-era-ai-pengembang-bisa-bikin-game-lebih-cepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke