Indosat Rilis Paket Data Khusus Ramadhan, Kuota 150 GB Harga Rp 150.000

Menurut Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Ritesh Kumar Singh, paket internet ini hadir untuk menjadi salah satu medium silaturahmi dengan keluarga, kerabat, maupun orang terdekat selama bulan Ramadhan.

Ia juga menyoroti adanya fenomena generation gap yang awam di masyarakat, di mana anak muda seperti generasi z (kelahiran 1997-2012) jarang berkomunikasi dengan generasi yang lebih tua.

Generation gap sendiri adalah fenomena sosial di mana generasi muda memiliki gaya hidup, pola pikir, dan kebiasaan yang berbeda dengan generasi lebih senior. Fenomena ini kerap menimbulkan kesenjangan hubungan antar generasi.

Singh melanjutkan, bulan Ramadhan ini menjadi kesempatan emas agar generasi yang lebih muda bisa menyambung silaturahmi dengan generasi sebelumnya. Menurut Singh, hal ini sejalan dengan tujuan Indosat untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

"Ramadhan merupakan kesempatan untuk menjembatani generation gap. Sebagai brand yang dekat dengan generasi muda, IM3 memberikan paket khusus sebagai solusi kebutuhan komunikasi selama Ramadhan," kata Singh dalam konferensi pers "Nyatakan Silaturahmi dengan Freedom Internet", di Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).

Paket kuota 150 GB ini dijual dalam waktu terbatas, hingga 30 April mendatang. Biasanya paket Freedom Internet 150 GB ini dijual dengan harga Rp 300.000 jika normal.

Paket Freedom Internet 150 GB ini bisa dibeli secara offline di outlet, atau secara online melalui marketplace dan aplikasi MyM3. Kuota ini bisa digunakan 24 jam tanpa batas waktu dan wilayah.

Selain itu, kuota paket Freedom Internet ini juga bisa diakumulasikan dengan paket internet lain. Ketika pengguna membeli paket lain saat Freedom Internet 150 GB dalam keadaan aktif, paket 150 GB tersebut tidak akan hangus.

Alistair David Johnston, EVP-Head of Marketing IM3 mengatakan bahwa paket internet ini akan cocok untuk memangkas generation gap saat Ramadhan ini. Ia melihat bulan ini menjadi peluang besar untuk menyambung silaturahmi antar-generasi.

"Ini adalah fenomena dan realita. Seberapa pun jaraknya, kita butuh komunikasi dan interaksi. Itulah yang penting," kata Johnston.