Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Samsung Galaxy A35 dan A55 Bawa Fitur Keamanan Warisan HP Flagship

Fitur ini disebut sebagai fitur “mahal” karena sebelumnya hadir secara eksklusif di HP flagship Galaxy S-series dan Z-series (ponsel lipat Samsung).

Menurut Head of B2B Innovation Lab Samsung Research Indonesia, Banu Afwan Pribadi, Knox Vault punya peran penting untuk menjaga data krusial di dalam sebuah smartphone.

“Smartphone menjadi perangkat yang selalu ada di keseharian kita. Gambar, data, file, mobile banking, dan privasi kita ada di sana semua. Hampir 24 jam kita berinteraksi dengan HP. Samsung sangat peduli terhadap masalah privasi, maka dari itu kami menghadirkan Samsung Knox Vault,” ungkap Banu dalam bersama awak media di Jakarta Pusat, Senin (11/3/2023).

Lebih rincinya, cara kerja Knox Vault ini diibaratkan sebagai sebuah “brankas”. Namun, letaknya bukan di dalam smartphone, melainkan diletakkan di luar.

Banu menganalogikan smartphone seperti rumah, dan Knox Vault ibarat sebuah brankas. Apabila suatu ketika rumah tersebut kebakaran, seluruh data akan tetap aman di dalam brankas.

Analogi ini sama seperti ketika sebuah smartphone diretas. Nah, seluruh data yang tersimpan di Knox Vault dijamin akan tetap aman layaknya di dalam brankas.

“Samsung Knox Vault itu punya lapisan yang berbeda dengan data yang ada di smartphone. Sistem akan menutup seluruh data tersebut (supaya tidak mudah diakses). Untuk masuk ke dalam sistem dibutuhkan kunci. Lantas, di mana kuncinya? Kuncinya itu tersimpan di Knox Vault,” jelas Banu.

Samsung Knox Vault sendiri mirip seperti penyimpanan data cloud. Hanya saja, lapisan keamanannya lebih ketat ketimbang layanan cloud penyimpanan pada umumnya.

Walau punya kesamaan cara kerja dengan layanan cloud, Knox Vault bukanlah fitur berbasis software atau aplikasi yang mudah diakses sembarang orang.

“Kami memang ada gabungan software-nya, tapi bukan keamanan berbasis software. Secara fisik kami membuat storage secara terpisah dari CPU kita. Di dalam System-on-Chip (SoC) itu ada CPU, memori, NPU. Nah, kami menyimpan kunci data pribadi tadi di luar dari data HP,” pungkas Bayu.

Dengan harapan, ketika pengguna memutuskan untuk memindahkan data penting dan rahasia ke Knox Vault, data tersebut bakal memiliki jaminan lebih aman ketimbang data yang tidak disimpan di Knox Vault.

Artinya, ketika ponsel yang diberi memiliki storage 256 GB, maka kapasitas "brankas" Knox Vault juga akan sama yaitu 256 GB.

“Storage Knox Vault ini dinamis. Kalau kita simpan data banyak di sana, ukurannya juga akan banyak. Kami ingin pengguna memiliki storage besar. Jadi, saat masuk ke secure folder, tidak perlu khawatir soal masalah penyimpanan lagi,” jelas Taufiq kepada KompasTekno.

Dalam kesempatan yang sama, Taufiq juga memberi demo soal sejauh mana fitur keamanan data yang dihadirkan ke Samsung Galaxy A55 dan Galaxy A35 5G. Fitur tersebut diberi nama “Private Share”.

Cara kerjanya mirip seperti mengirim file lewat “Quick Share”. Hanya saja, lapisan keamanannya ditambah sehingga dapat meminimalisasi kebocoran data.

Ketika pengguna sudah mengaktifkan mode Quick Share, harus beralih terlebih dahulu ke pengaturan “Private Share”. Lalu, pilih akun ponsel yang ingin dituju. 

Saat melewati proses pengiriman, pastikan kedua smartphone terhubung dengan koneksi internet yang stabil.

Apabila file “rahasia” tadi (misal: gambar) sudah terkirim, pengguna bisa langsung membukanya. Lokasi file yang terkirim ini tidak tergabung di menu Gallery, otomatis masuk Secure Folder.

Ketika menjajal kebolehan fitur ini, KompasTekno menemukan proses membuka gambar yang dikirim tadi tidak secepat file yang dikirim lewat Quick Share. Penerima harus menunggu beberapa saat agar sistem mengonfirmasi pengirim soal pembukaan file yang dikirim.

Foto yang sudah berhasil dibuka tadi bakal terdapat watermark transparan yang memenuhi gambar. Watermark tersebut merupakan kode file gambar yang dijadikan tanda kepada pengirim meninjau data. Pengirim file tadi juga dapat mengatur durasi waktu akses dari file yang dikirim.

Misalnya, durasi akses hanya dibuka selama 24 jam. Ketika melewati batas waktu tadi, file foto tadi akan hilang dan tidak dapat diakses. Pengguna juga tidak dapat melakukan tangkapan layar (screenshot). Akan muncul tulisan seperti:

“Aplikasi ini tidak mengizinkan tangkapan layar”, tulis Samsung. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa file foto yang dikirim tidak dapat sembarangan dibocorkan atau diedarkan ke pihak lain. Lalu, jika diakali dengan memotret lewat ponsel lain?

Nah, menurut Taufiq, disinilah fungsi watermark transparan yang ada di gambar. Kode watermark, seperti yang sudah disinggung tadi, mengikuti nama file.

Dengan begitu, ketika gambar rahasia tadi disebarluaskan, pengirim bisa dengan mudah mengetahui siapa yang membocorkan data.

Ditambah, Secure Folder juga menginformasi rincian aktivitas dari file yang sudah dikirim. Sistem akan mencatat tanggal dan waktu gambar dibuka. Jadi, fitur-fitur keamanan seperti ini bisa digunakan untuk meminimalisasi kebocoran data.

“Watermark itu kan bisa diganti. Misalnya jadi 'File buat (nama orang)'. Ketika bocor kita bisa ngetrack dan tahu siapa yang ngebocorin data itu. Karena kita tahu, kita kirim data tadi itu ke siapa aja. Kalau ada yang bocorin, kita tinggal revoke aja (hilangin aksesnya),” ungkap Taufiq.

Cara kerja ini juga serupa ketika pengirim mengirim file lewat Private Share jarak jauh. Link otomatis yang dibuat sistem akan dikirim lewat SMS. Pengguna tidak bisa melihat “preview” pesan yang dilihat karena sudah ditambah lapisan keamanannya.

Jika pesan tersebut sudah diterima dan dibuka oleh penerima pesan, pengirim pesan akan menerima laporan tersebut. Sebaliknya, ketika pengirim berhenti memberikan akses, penerima pesan tidak dapat mengakses kembali filenya.

https://tekno.kompas.com/read/2024/03/12/07000037/samsung-galaxy-a35-dan-a55-bawa-fitur-keamanan-warisan-hp-flagship

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke