Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Bitcoin Naik, Negara Ini Kaya Mendadak

Melesatnya harga Bitcoin ini tentunya membuat orang, lembaga, atau pihak lainnya yang berinvestasi mata uang kripto tersebut mendadak kaya raya, salah satunya adalah sebuah negara di wilayah Amerika Tengah bernama El Salvador.

El Salvador adalah negara yang mengesahkan Bitcoin aset investasi utama yang bisa dipakai untuk pembiayaan di pemerintahan. Selain itu, negara ini juga menjadi negara pertama yang mengadopsi cryptocurrency sebagai alat tukar atau pembayaran yang sah. layaknya uang.

Nah, berdasarkan situs web yang mencatat jumlah Bitcoin yang dimiliki pemerintah El Salvador, Nayibtracker.com, negara tersebut kini memiliki 2.862 keping Bitcoin yang bernilai 206 juta dollar AS (sekitar Rp 3,2 triliun).

Saat ini, per data Nayibtracker.com tadi, El Salvador sendiri sudah menghabiskan uang sekitar 121 juta dollar AS (sekitar Rp 1,8 triliun) untuk investasi Bitcoin, sejak pertama kali negara tersebut berinvestasi di Bitcoin pada September 2021 lalu.

Menurut Presiden El Salvador, Nayib Bukele, naiknya nilai Bitcoin ini juga turut meningkatkan pendapatan dari berbagai sektor, layanan, dan program pemerintahan di negara yang dia pimpin.

Nayib tak menyebut apakah ia akan memanfaatkan momen ini untuk menjual aset Bitcoin El Salvador untuk meraup keuntungan atau tidak.

Namun yang jelas, sekitar akhir Februari lalu, ia mengatakan dalam sebuah twit bahwa negara tidak akan menjual aset Bitcoin meski harganya melonjak tinggi.

Ada dua faktor yang memicu peningkatan harga mata uang kripto tersebut, yaitu faktor kehadiran Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot yang resmi diperdagangkan mulai  10 Januari lalu, dan peristiwa "Halving Day" yang akan berlangsung sekitar 19 April atau 20 April 2024.

ETF Bitcoin spot merupakan kumpulan aset yang berfungsi seperti reksa dana. ETF biasa umumnya berisi portofolio saham, obligasi, atau komoditas. Sementara ETF kripto yang disetujui AS ini berisi aset kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya.

ETF Bitcoin ini terdaftar dan diperdagangkan di bursa Nasdaq, NYSE, dan CBOE. Dengan begitu, investor dapat dengan mudah membeli dan menjualnya, termasuk melacak pergerakan harga.

Nah, arus masuk bersih ETF Bitcoin spot yang baru berusia sekitar 2 bulan lebih ini dilaporkan telah melampaui 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 94 triliun, dan ini kabarnya memicu harga Bitcoin naik ke angka tertingginya.

Kemudian untuk Halving Day, ini adalah peristiwa yang terjadi empat tahun sekali. Sesuai dengan namanya, halving pasokan Bitcoin adalah peristiwa di mana imbalan untuk menambang blok baru di blockchain Bitcoin dipotong setengahnya.

Setelah Halving Day terjadi, hadiah BTC yang diberikan kepada penambang akan dikurangi dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok. Tujuan Halving Day antara lain untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi Bitcoin.

Mengacu riwayat sebelumnya, harga Bitcoin selalu mengalami kenaikan signifikan setelah Halving Day. Misalnya, Bitcoin mencapai harga 1.000 dollar AS setelah Halving Day 2012 dan mencapai 20.000 dollar AS setelah Halving Day tahun 2016.

Halving Day terakhir yang terjadi pada 2020 mencetak rekor harga bitcoin tertinggi sepanjang masa di level 69.000 dollar AS.

Dengan riwayat seperti ini, sentimen pasar kripto terhadap Bitcoin menuju Halving Day berikutnya, yaitu yang diperkirakan akan berlangsung sekitar 1 bulan lagi, boleh jadi bisa menjadi faktor pendorong mengapa harga mata uang kripto itu kini meningkat pesat.

https://tekno.kompas.com/read/2024/03/13/19020027/harga-bitcoin-naik-negara-ini-kaya-mendadak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke