JAKARTA, KAMIS - Akses kecepatan internet melalui jaringan Speedy yang digelar PT Telkom naik dari maksimum 384 Kbps menjadi 1 Mbps. Meski demikian, tidak ada kenaikan tarif maupun perubahan skema langganan baik yang berbasis waktu maupun besar kapasitas data.
"Untuk menambah kecepatan lebih tinggi,kita tarik fiber optik sampai ke kabinet sehingga akses copper wire (kabel tembaga) semakin pendek," ujar Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer Telkom di Jakarta, Kamis (22/5). Dengan perbaikan di sisi infrastruktur, kecepatan akses Speedy naik dari 128/64 Kbps menjadi 1024/128 Kbps untuk downstream dan upstream.
Meski demikian, perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan kecepatan akses Internet belum diimplementasikan ke semua cakupan layanan Speedy. Dari 61 kota yang dilayani, baru 31 daerah yang telah dilayani.
"Belum semua pelanggan bisa merasakan peningkatan kecepatan ini. Di Jakarta yang terdapat lebih dari satu area layanan juga belum semuanya, tergantung jam akses. Namun, instalasi akan terus kita tamabh," ujar Nyoman. Untuk peningkatan layanan broadband Speedy ini, Telkom telah menganggarkan investasi sebesar Rp800 miliar.
Nyoman mengatakan, sampai akhir tahun ini, Telkom akan membangun 1,3 juta sambungan layanan Speedy di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi pertumbuhan pelanggan Speedy. Jumlah pelanggan Speedy saat ini mencapai 337.000 atau 40 persen lebih tinggi daripada akhir 2006.
"Di Q1 (kuartal pertama 2008), penambahan pelanggan Speedy tiap hari sampai 567 pelanggan. Di April malah naik dua kali lipat rata-rata 1034 pelanggan per hari," jelas Nyoman.
Speedy melayani skema langganan berbasisi waktu, data, maupun akses tanpa batas. Tarif langganan sebesar Rp200.000 untuk 50 jam dan Rp25/menit sesudahnya atau berdasarkan batas data sebesar 1 GB dan Rp0,5/KB sesudahnya. Tarif profesional Rp400.000 untuk 3 GB. Selain itu disediakan tarif akses tanpa batas seharga Rp750.000 untuk kantor dan Rp1.750.000 untuk warnet. Masing-masing dikenakan biaya aktivasi Rp75.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.