Penerimaan Pajak Semester 1 2008 Naik 50 Persen

JAKARTA, RABU - Pertumbuhan ekonomi yang dipertahankan di atas enam persen, tepatnya 6,2 persen di semester I 2008, berdampak langsung pada penerimaan negara, terutama penerimaan perpajakan. Penerimaan perpajakan dilaporkan meningkat 50,3 persen.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (9/7).

Dua pos penerimaan perpajakan yang sangat dipengaruhi oleh peningkatan kegiatan ekonomi antara lain adalah Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas serta PPN dan PPnBM. Realisasi PPh Nonmigas dilaporkan meningkat dari Rp 93 triliun di 2007 menjadi Rp 129,7 persen di 2008, atau tumbuh 39,4 persen. Adapun penerimaan PPN dan PPnBM meningkat dari Rp 58,5 triliun menjadi Rp 87,1 triliun, atau tumbuh 48,9 persen.

Faktor pendorong peningkatan PPh nonmigas adalah pergerakan ekonomi selama semester I (realisasi pertumbuhan ekonomi 6,2 persen ditambah realisasi inflasi, yakni 11,03 persen) yang mencapai 17,2 persen. Kondisi itu ditambah lagi dengan tambahan upaya yang dilakukan pemerintah (baik melalui upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi pajak) sebesar 20,5 persen.

Adapun realisasi penerimaan PPN dan PPnBM didorong oleh dukungan pergerakan ekonomi sebesar 17,2 persen dan tambahan upaya Ditjen Pajak dalam mengejar pembayaran wajib pajak sebesar 16 persen. Dengan demikian, peningkatan pertumbuhan penerimaan pajak itu tidak terlepas dari peningkatan harga komoditas yang memang terjadi sebelum kenaikan harga BBM (23 Mei 2008), pertumbuhan ekonomi, serta upaya-upaya tambahan yang dilakukan Pak Darmin (Dirjen Pajak Darmin Nasution) untuk menambah setoran pajaknya, ujar Sri Mulyani.

Meningkatnya harga komoditas, menimbulkan realisasi penerimaan PPh Wajib Pajak Badan yang bergerak di sektor tambang batu bara meningkat sekitar 69,6 persen di atas realisasi tahun lalu. Begitu pun dengan penerimaan PPh Wajib Pajak Badan di sektor logam yang meningkat 19 persen. Total penerimaan PPh nonmigas yang terhimpun hingga 30 Juni 2008 mencapai 51,6 persen dari target APBN-P 2008, yakni Rp 251,4 triliun, itu jauh di atas realisasi penerimaan PPh nonmigas dalam tiga tahun terakhir ini yang mencapai 44,9 persen.