Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawat dari Perut Masuk Laboratorium (9)

Kompas.com - 10/07/2008, 07:24 WIB

SAMARINDA - Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) AW Syahrani Samarinda dr Ajie Syirafuddin DHM MMR benar-benar memenuhi janjinya untuk menemui dan melihat langsung kondisi Noorsyaidah, Rabu (9/7). Ajie datang bersama rombongan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Sutarnyoto ke Jalan Merdeka III, Samarinda Ilir.

Tiba sekitar pukul 09.30 Wita, mereka disambut suka cita Noorsyaidah dan keluarganya. Apalagi niat kedatangan Dirut RSU AW Syahrani dan dinkes tersebut untuk memberikan pelayanan dan tempat khusus di RSU AW Syahrani tanpa memungut bayaran. "Semula saya memang tidak percaya sama sekali ada besi kawat yang bisa menancap di tubuh seseorang, apalagi bertahan hingga 17 tahun. Tapi setelah melihatnya langsung, sungguh luar biasa dan di luar kemampuan saya sebagai seorang dokter untuk memahaminya," kata Ajie heran setelah Noor memperlihatkan bagian perutnya yang ditumbuhi kawat itu kepadanya.

Ajie bahkan sempat beberapa saat memegangi perut Noor untuk memastikan bahwa besi kawat yang tumbuh itu benar-benar timbul dari dalam, bukan rekaan. "Ini memang kawat asli, bukan kawat bentukan. Bahkan ternyata tidak hanya yang muncul di luar saja, tapi setelah saya periksa di dalam perut Ibu Noor juga ada kawat-kawatnya. Luar biasa dan di luar jangkauan ilmu medis ini namanya," ujar Ajie yang tak bisa menyembunyikan rasa herannya.

Ajie juga mengambil contoh kawat untuk diteliti di laboratorium RSU AW Syahrani. "Jadi selain menyediakan ruangan dan pelayanan khusus buat Ibu Noor, RSU AW Syahrani juga akan menguji laboratorium kawat-kawat yang tumbuh di perut Ibu Noor itu, kita tunggu saja dalam dua atau tiga hari ini, mudah-mudahan sudah ada hasil dari uji lab itu," terangnya.

Kepala Dinkes Kaltim Sutarnyoto juga tak bisa menyembunyikan keterkejutannya setelah melihat langsung kondisi Noorsyaidah. Sutarnyoto langsung membenarkan bahwa kawat tersebut memang asli. "Yang jelas kami sudah melihatnya langsung, karena itu dalam dua atau tiga hari ini juga, sembari menunggu hasil uji laboratorium RSU AW Syahrani atas sample kawat itu, kami akan segera melaporkan perkembangannya kepada Departemen Kesehatan (Depkes) di Jakarta," kata Sutarnyoto.

Pada malam harinya, sekitar pukul 22.00, Kepala Rumah Sakit Umum Sangatta dr Andi Baji bersama rombongan juga tiba di tempat Noorsyaidah. Menurut Andi Baji, RSU Sangatta juga menawarkan perawatan khusus. "Dia kan bekerjanya di Sangatta, jadi pengobatan akan lebih mudah dilakukan jika dari RS setempat. Mudah-mudahan maksud kedatangan kami yang langsung dari Sangatta ini disambut baik oleh Ibu Noor dan dia mau dirawat oleh kami," ujarnya. (aid/don)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com