Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Penyebab Banjir Samarinda

Kompas.com - 16/11/2008, 19:00 WIB

SAMARINDA, MINGGU - Salah satu penyebab banjir yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur, selama sepekan terakhir kata Wakil Walikota Samarinda, H. Syaharie Jaang, akibat terjadinya sedimentasi (penebalan) saluran air oleh sampah. "Banjir yang terjadi di Samarinda sejak sepekan terakhir, juga disebabkan tersumbatnya drainanse oleh ulah kita sendiri," ungkap Syaharie Jaang di Samarinda, Minggu (16/11).

Syaharie minta semua elemen masyarakat di Samarinda, agar bisa menjaga kelancaran arus air di saluran air, sehingga tidak menghambat kelancaran arus. Drainase pun harus segera dikeruk. "Terjadinya sedimentasi di saluran-saluran air atau drainase, tidak bisa dibiarkan. Jangan hanya membebankan penanggulangan banjir kepada pemerintah kota, tetapi semua elemen masyarakat harus bersama-sama mengamankan drainase," ungkapnya.

Ia meminta instansi pemerintah maupun perusahaan di Samarinda untuk menggiatkan kerja bakti, melakukan pengerukan dan pembersihan drainase. "Kita sudah merasakan ekses sedimentasi itu. Bahkan, wilayah yang tidak pernah terendam banjir saat ini ikut kebanjiran sehingga gerakan membersihkan lingkungan harus kembali digiatkan," kata Wakil Walikota Samarinda.

Selain itu, setiap ketua RT agar mengajak warganya untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. "Mulai anak-anak hingga orang tua harus bahu-membahu membersihkan selokan. Budaya gotong-royong harus kembali digiatkan dan saya telah menyampaikan hal tersebut kepada seluruh Ketua RT di Samarinda agar mengajak warganya membersihkan lingkungan masing-masing. Banjir bisa diantisipasi melalui budaya bersih dengan mengajak masyarakat secara dini untuk tidak membuang sampah di parit," katanya.

Ia juga mengajak selurah warga untuk membudayakan gerakan menanam pohon. "Selain mencegah banjir dengan menanam pohon di sekitar rumah dapat mencegah terjadinya longsor. Kita sudah menyaksikan musibah longsor yang melanda beberapa daerah di Indonesia, sehingga sudah saatnya Kota Samarinda mengambil pelajaran. Jika perlu, setiap rumah harus ada minimal satu pohon," tambahnya.

Sementara itu, hingga Minggu petang banjir yang melanda sebahagian wilayah Kota Samarinda akibat luapan Sungai Mahakam terlihat mulai surut. Beberapa warga terlihat mulai membersihkan rumahnya, walaupun mereka masih tetap mewaspadai banjir susulan yang biasanya berlangsung pada malam hari. "Kami tetap menjaga jika terjadi banjir lagi sebab biasanya air pasang terjadi pada malam hari," ungkap Adi, warga Jalan Agussalim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com