Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekarang Contreng, Pemilu 2014 Pake TouchScreen Dong!

Kompas.com - 30/07/2009, 10:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalau pemilu 2009 berubah dari coblos jadi contreng, pemilu 2014 mestinya sudah bisa pakai touchscreen. Dengan teknologi digital ini, hasil real count pemilu bisa langsung didapat di hari yang sama saat pemilu. Transparansinya pun bisa dijamin nol kesalahan karena setiap data bisa dlacak langsung.

Mimpi yang sangat mungkin jadi kenyataan itulah yang mencetuskan teknologi e-voting untuk sistem pemilu. Salah satu karya yang masuk nominasi INAICTA 2009 ini menjadi jawaban untuk inovasi baru bagi Indonesia. Karya menarik dan bisa membawa angin besar ini dibuat Agung Yuwono beserta 2 temannya Agung Narsoyo dan Hemat Dwinuryanto yang tergabung dalam E-democracy and Governance Institute.

Cara kerja sistem ini yaitu para pemilih yang mau mencotreng bisa masuk ke TPS tetapi bukan menemui bilik suara melainkan komputer. Pemilih bisa memilih dengan mengeklik pilihan dengan layar touchscreen computer. Setelah itu struk (tanda bukti) akan keluar kemudian pemilih bisa memasukkan struk tersebut ke kotak suara.

"Struck ini untuk membuktikan hasil yang dipilih di komputer sama dengan di struk. Jadi hasilnya bisa diaudit sama dengan pilihan kita di komputer. Setelah dihitung manual di tiap TPS kemudian dikumpulkan. Jadi hari itu juga bisa dilihat hasilnya di internet. Sayangnya ini butuh sosialisasi yang tinggi dan harus bertahap. Teknologinya sih sudah ada. Tapi baru bisa di kota-kota besar," jelas Agung.

Sistem ini juga diakui Agung dapat menghindari manipulasi hasil pemilu yang sekarang sedang diperbicangkan di KPU. "Memang ada hacker yang merusak sistem tapi kita bisa audit karena ada data di struk juga," tambahnya.

Bertahap

Sebelum dengan sistem touchscreen yang terhubung langsung ke jaringan pusat tabulasi, perbaikan sistem pemilu bisa dilakukan bertahap. Menurut Agung akurasi hasil pemilu bisa ditingkatkan dengan sistem yang diterapkan pada ujian masuk perguruan tinggi. 

Cara tersebut akan meningkatkan kualitas system entry data manual. Kalau sekarang hasil pemilu manual setelah dihitung di tiap TPS memakai data berupa angka seperti banyaknya pemilih di partai sekian masih ditulis berupa angka, menurutnya data akurasinya masih rendah.

"Kan dituliskan angka satu, dua, tiga. Trus kertas tersebut di-scan. Nah angka satu bisa saja dibaca angka tujuh dengan scan Intellegence Character Recognition (ICR). Jadi banyak data yang enggak bener," ungkapnya.

Ada sistem yang lebih akurat menganti sistem tersebut dengan Optical Marking Recognition (OMR). "Sistem ini sudah ada. Jadi data hasil pemilu diganti dengan dihitamkan, diurek-urek seperti ujian nasional sekolah. Walau lebih lama tapi lebih tinggi keakuratannya bila di-scan dengan OMR," ujarnya.

Ia juga menciptakan model surat suara baru karena menurutnya pemilu legislative kemaren sangat boros kertas. Ia menciptakan satu lembar kertas A4 yang berisi nomor-nomor partai tanpa foto caleg.

"Cuma satu poster yang berisi foto-foto caleg ditempel. Pemilih tingal mencontreng nomor yang ada di kertas saja. Setelah itu, kertasnya di-scan. Ini lebih hemat apalagi kemarin pemilu legislative sampai 3 surat suara. Ini lebih hemat 4000 kertas," ujarnya.

Ide ini diakuinya muncul setelah melihat pelaksanaan pemilu kemarin yang kurang bagus dan ada sistem yang lebih baik sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Chip Apple M4 Meluncur, Genjot AI dengan Neural Engine Lebih Kencang

Hardware
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

Riset Canalys: Pasar Tablet Naik Tipis, Apple Masih Teratas

e-Business
Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Pertama Kali, Sinyal Bluetooth Bisa Dikirim ke Satelit 600 Km di Orbit

Internet
Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Tablet Apple iPad Air 2024 Meluncur, Ada Model Layar 13 Inci dan Pakai Chip M2

Gadget
iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

iPad Pro 2024 Meluncur, Tablet Apple Paling Tipis dan Pakai Chip M4

Gadget
Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com