Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Akan Dapat Giliran Uji Coba Televisi Digital

Kompas.com - 21/01/2010, 20:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah di luar Jabodetabek akan mendapat giliran lebih luas untuk uji coba siaran televisi digital. Sementara, respon positif di Jabodetabek mencapai angka hingga 92 persen. Ini adalah hasil riset tahun lalu.

Hal itu mengemuka dalam gelaran diskusi bertajuk "Kesinambungan siaran TV digital di Indonesia" pada Kamis (21/1/2010). Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Direktur Penjualan LG Electronics Indonesia (LGEIN) Budi Setiawan, Presiden Direktur LGEIN Kim Weon Dae, Direktur Konsorsium TV Digital Indonesia Supeno Lembang, dan Staf Ahli Departemen Perindustrian Abdul Wahid, serta Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Subiyantoro.

Salah satu yang juga mengemuka dalam kesempatan itu adalah masalah penyediaan kotak konverter atau lazim dikenal sebagai Set Top Box (STB). Khususnya, pada masa peralihan antara televisi analog ke digital.

Menurut Bambang Subiyantoro, pemerintah mengupayakan agar harga STB per unitnya bisa terjangkau seluruh masyarakat, tak hanya di Jabodetabek. Di pasaran, akunya, harga STB per unit mencapai Rp 325.000. "Pemerintah mengupayakan harganya sekitar Rp 200.000," imbuhnya.

Sementara itu, pihak LGEIN yang ikut ambil bagian dalam penyediaan piranti televisi, dalam acara itu memperkenalkan televisi LCD LED yang pertama di Indonesia. Namanya, Infinia SL90.

Budi Setiawan menjelaskan televisi tersebut memiliki built in tuner yang fungsinya menangkap siaran televisi digital. Piranti ini terintegrasi langsung dalam sirkuit LCD televisi tersebut.

Berbeda hasilnya jika konsumen menggunakan STB. Soalnya, penggunaan kabel dalam peralatan dekoder dapat menghalangi lintas sinyal yang masuk dalam sirkuit televisi. Akibatnya, sinyal digital tak bisa tertangkap sempurna.

Kendati begitu, piranti di dalam pesawat televisi yang dipasarkan dengan dua varian yakni 42 dan 47 inchi ini bisa berfungsi hibrid alias dapat menangkap baik siaran digital maupun analog. Kualitas gambar dan suara pun diklaim lebih baik ketimbang versi analog, meski terjadi gangguan hujan dan petir. Banderol harganya antara Rp 25 juta hingga Rp 29 juta.

Di Indonesia, lembaga penyiaran publik TVRI telah melakukan peluncuran siaran televisi digital pertama kali pada 13 Agustus 2008. Pelaksanaan dalam skala lebih luas dan melibatkan televisi swasta terealisasi pada Maret tahun lalu.
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com