Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iga Sapi Penyet Leko Rasanya Mantap dan Gurih

Kompas.com - 07/04/2010, 08:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menyantap seporsi menu iga sapi penyet di tempat ini tidak akan rugi. Daging iganya cukup tebal, empuk, gurih, dengan bumbu yang diracik berbeda dari biasanya.

Ingin iga penyet biasa atau iga hotplate? Silakan pilih saja, rasanya tak kalah dengan sajian resto kelas hotel berbintang. Muannntap... tenaannn!

Daging satu potong iga sapi masih menyatu dengan tulangnya. Saat digigit pun terasa empuk karena sudah direbus terlebih dahulu selama tiga jam.

Menu itulah yang ditawarkan Rumah Makan Leko di Citywalk, spesialis iga penyet. Resto ini lumayan populer karena merupakan franchise resto yang berada di Pantai Indah Kapuk. Sebelumnya restoran ini juga sudah cukup terkenal di Surabaya.

Anda pasti tidak asing dengan makanan tempe penyet, ayam penyet, atau lele penyet. Namun, kalau iga penyet, pasti belum banyak orang tahu. Sepertinya iga penyet menjadi makanan yang sedang "naik daun" saat ini. Di mana-mana akan mudah ditemui rumah makan menawarkan menu iga penyet.

Iga adalah bagian daging sapi yang berasal dari daging di sekitar tulang iga. Bagian ini termasuk dari delapan bagian utama daging sapi yang biasa dikonsumsi. Seluruh bagian daging iga ini bisa terdiri atas beberapa iga yang berjumlah sekitar 6 sampai dengan 12. Potongan daging iga yang akan dikonsumsi bisa terdiri atas dua sampai tujuh tulang iga.

Pengolahan menu iga sapi penyet, setelah empuk, iga lalu direndam dengan bumbu dan digoreng. Nah, yang membuat istimewa lagi adalah pada sambal uleknya yang begitu mantap. Kekhasannya terletak pada terasi udang.

"Memang, kebanyakan para tamu di sini sangat menyukai iga sapi penyet karena sambalnya. Menu ini mirip dengan makanan rumahan. Jadi, tidak heran orang jadi suka," ujar Irene Lie (31), pemilik Leko di Citywalk ini.

Jika Anda tidak suka terlalu pedas, untuk sambalnya bisa memesan sesuai dengan yang diinginkan. Namun, menurut saya, meskipun sudah pesan yang pedas, rasa cabainya tidak terlalu pedas. Masih bisa kompromi dengan lidah pengunjung.

Bagi Anda yang tidak suka sambal terasi, bisa memilih menu iga lain, seperti iga hotplate. Iga ini dibumbui kecap dan dibakar di atas piring hotplate. Rasanya manis gurih. Sangat cocok buat anak-anak.

Atau kalau mau berkuah, bisa memilih iga goreng. Iga diberi tepung panir lalu digoreng, kemudian dimakan dengan kuah kaldu yang mirip kuah bakso. Tentu ada juga sup iga sebagai pelengkap.

Selain menu iga, Rumah Makan Leko yang tepatnya berlokasi di Citywalk Sudirman, Lantai 1 unit 7, Jalan KH Mas Mansyur 21, Jakarta Pusat, dan buka mulai pukul 10.00-22.00, ternyata juga menyediakan menu otot penyet.

Wah, tidak terbayangkan bagian otot pun ternyata enak disantap. Rasanya sedikit agak lembut saat digigit. Otot ini dapat dinikmati dengan berbagai variasi, seperti sup otot dan otot goreng.

Paling enak menikmati sajian panganan tersebut saat masih hangat, terutama untuk jenis berkuah. Belum lagi nasinya terasa pulen, menambah nikmat makanan itu. Yang juga membuat makanan tersebut bertambah sedap adalah karena adanya taburan bawang putih goreng cukup berlimpah di atas iganya. Pengunjung pun bisa dibuat ketagihan.

Setiap menu iga, seporsinya terdiri dari tiga potong iga. Jadi, kalau Anda makan bersama teman atau keluarga, bisa saja memesan dengan menu yang berbeda sehingga bisa saling berbagi. Seporsi menu iga dijual Rp 29.500, kecuali iga hotplate dan menu otot penyet Rp 39.500 per porsi.

Untuk sayurannya, warung makan ini menyediakan banyak pilihan, antara lain cah kangkung, cah tauge polos, dan cah tauge babat. Buntut pun mereka olah untuk dipenyet, sup, dan goreng.

Untuk menghilangkan dahaga seusai menyantap menu istimewa, pengunjung bisa mencoba aneka minuman favorit di warung ini, seperti aloe vera (lidah buaya) dan nata de coco freeze, es lidah buaya yang diberi soda.

Leci dan mango squash juga ada. Ada juga es dawet yang, meskipun sudah masuk ke dalam restoran, ternyata tidak mengurangi rasa tradisional dari es yang terbuat dari tepung beras.

"Es dawet kami ini juga menjadi andalan. Banyak yang menggemari dan memesan karena bahan-bahannya alami," tutur Irene Lie.

Sebagai usaha franchise, kata Irene, untuk urusan bumbu-bumbu sudah diatur dari pusatnya di Surabaya, Jawa Timur. Hanya saja untuk pemilihan bahan baku, seperti iga sapi, tergantung dari kepiawaian tiap-tiap cabang.

Irene mengaku, dirinya sangat selektif dalam memilih iga. Supaya para pelanggan puas, dipilihlah iga dengan daging cukup tebal. Sebagian merupakan iga sapi impor dari Australia dan sebagian lagi merupakan iga lokal.

"Saya lebih mengutamakan kepuasan konsumen. Dengan harga sekian, mereka pun harus mendapatkan rasa dan nilai sama," ujar ibu dua anak ini yang merupakan lulusan Jurusan Graphic Design dari Seattle, Amerika Serikat.

Untuk meningkatkan pelayanan, saat ini Leko Citywalk menawarkan layanan pesan antar (delivery order) meskipun layanan baru di sekitar perkantoran dan apartemen di Jalan KH Mas Mansyur.

Irene berharap, ke depannya bisa melakukan layanan antar sampai ke lokasi lebih jauh, seperti perkantoran di daerah Jalan Sudirman.

Jadi, tunggu apalagi, silakan mencoba. (Dian Anditya Mutiara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com