Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daun Jambu Biji, Cegah Perdarahan DBD

Kompas.com - 26/06/2010, 08:20 WIB

Dosis Harus Tepat

Setelah dirajang, rebus bahan-bahan ini bersama daun jambu biji. Untuk ukuran bahan-bahan tersebut, menurut Amarullah sebetulnya tidak ada patokan khusus. Gunakan saja secukupnya, misalnya seruas jari atau seukuran jempol. “Bahan-bahan ini, kan, sifatnya hanya pendukung. Kalau ternyata rasanya kurang enak, boleh dicampur madu,” ujarnya.

Bolehkah daun jambu biji ini langsung dimakan tanpa direbus terlebih dulu? “Silakan. Tapi di sini kan, kita juga mengejar cairan tubuh, itu sebabnya perlu direbus. Dengan air rebusan jambu biji, tiga hal yang terjadi ketika demam berdarah bisa diatasi semuanya,” tuturnya sambil menyarankan untuk menggunakan daun jambu yang tidak terlalu tua, tapi juga tidak terlalu muda.

Adakah bahan lain yang kandungan quercetin-nya juga bagus? “Ada, antara lain bawang merah terutama kulitnya, tapi siapa pula yang mau minum air rebusan bawang merah? Alang-alang, anggur, plum, dan brokoli juga bisa, tapi repot atau mahal. Yang paling efektif, gampang didapat, dan murah adalah daun jambu biji,” urainya.

Bagaimana dengan angkak, buah bit, dan sari kurma yang konon bisa menyembuhkan demam berdarah? Menurut Amarullah, penelitian belum membuktikan hal itu. “Memang betul sari kurma bisa meningkatkan hemoglobin, tapi apakah meningkatkan trombosit? Angkak memang mengandung antioksidan tinggi, jadi baik untuk melawan racun, tapi tidak meningkatkan trombosit secara langsung. Bila perdarahan tidak terjadi, angkak memang bisa digunakan,” papar Amarullah.

Selain harus tahu lebih dulu mekanisme penyakitnya, dosis juga harus tepat, supaya tidak fatal akibatnya. Daun jambu biji yang bisa juga untuk mengobati diare, misalnya, tak boleh terlalu banyak agar tidak menimbulkan konstipasi. Pemberian angkak terlalu banyak bisa menimbulkan panas dalam, sariawan, sampai kepala pusing. Buah bit yang fungsinya untuk mengencerkan darah, dalam dosis yang tidak tepat bisa menjadikan darah terlalu encer. Akibatnya, bisa kembali terjadi perdarahan.

Nova/Hasuna Daylailatu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com