Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kasus DBD Tetap Tinggi

Kompas.com - 01/09/2010, 10:38 WIB

Tangerang, Kompas - Sejak Januari sampai Agustus 2010, angka kejadian atau kasus penyakit demam berdarah dengue di Kota Tangerang, Provinsi Banten, tetap tinggi. Kondisi itu berbeda dengan kecenderungan perkembangan penyakit itu pada tahun-tahun sebelumnya, di mana kasus DBD mulai meningkat pada Desember dan mencapai puncaknya pada Mei. Selanjutnya, pada Juni sampai awal Desember, kasus penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut akan menurun.

”Masyarakat diminta untuk terus waspada dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Lilly Indrawati kepada Kompas, Selasa (31/8).

Lilly mengakui saat ini kasus DBD di Kota Tangerang mulai meningkat. Akan tetapi, Lilly tidak bisa menjelaskan secara pasti data-data jumlah kasus DBD yang terjadi pada saat ini.

Kecenderungan tetap tingginya kasus penyakit itu diakui Agung S, salah satu dokter praktik di Panginggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang. ”Tahun ini, kasus DBD tidak pernah menurun. Tetap tinggi dan sekarang mulai naik lagi,” kata Agung.

Kecenderungan itu, kata Agung, terlihat dari jumlah pasien yang ditanganinya. Dalam empat bulan terakhir, setiap hari ada sekitar tiga sampai empat orang yang positif DBD.

Menurut Agung, kondisi cuaca yang tak menentu mulai dari Januari sampai Agustus ini mengakibatkan jentik-jentik nyamuk pembawa kuman penyakit DBD berkembang biak dengan baik.

”Makanya masyarakat diminta untuk rajin membersihkan genangan air dalam rumah dan di lingkungan sekitarnya sehingga jentik-jentik nyamuk itu tidak berkembang biak,” ujar Agung.

Secara terpisah, Wali Kota Tangerang Wahidin Halim menginstruksikan kepada seluruh lurah dan camat se-Kota Tangerang agar mengintensifkan kerja bakti di lingkungan masing-masing terkait masih tingginya kasus DBD di beberapa wilayah.

”Lurah dan camat adalah ujung tombak pemerintah. Makanya harus lebih mengintensifkan komunikasi dengan warganya, termasuk juga memelihara lingkungan agar terjaga dan tetap bersih,” kata Wahidin. (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com