Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kikuo Ibe

Penemu G-Shock yang Cuma Punya 2 Arloji

Kompas.com - 05/10/2010, 20:11 WIB

K: Berapa lama waktu untuk menemukan G-Shock dan berapa kali uji coba? I: Dari sejak pengembangan hingga jadi produk menghabiskan waktu 2 tahun. Uji cobanya lewat berbagai hal, mulai dari menjatuhkan jam tangan dari lantai 3, mencelupkan ke dalam mangkuk berisi air dan lumpur, dan melindas jam tangan di dalam lumpur.

K: Produk G-Shock sudah banyak penirunya, mengapa kami harus tetap membeli G-Shock? I: Pada saat pertama kali G-Shock dikeluarkan, itu adalah jam tangan yang tipis. Jadi, waktu itu tak banyak penirunya karena ini jam tebal. Selama sepuluh tahun sejak pertama kali dikeluarkan, kami tetap melakukan perkembangan dengan tetap mempertahankan kelebihan G-Shock. Selama itu pula, orang bisa mengakui G-Shock adalah jam tangan yang kuat dan tak mudah rusak. Waktu itu tak banyak pesaing sehingga orang-orang mengakui bahwa G-Shock adalah yang terkuat. Setelah itu, mulailah jam tangan dikenal dan banyak yang memilih. Walau ada peniru, tetapi media dan orang-orang sudah kenal sehingga sudah terekam dan terbenam bahwa jam tangan yang kuat dan tahan banting adalah G-Shock. Kami sangat berterima kasih terhadap media yang secara tidak langsung memperkenalkan G-Shock.

K: Keunggulan mesin G-Shock itu sendiri? I: Pertama, kuat dan tahan lama, serta tak mudah rusak. Kedua, adaptasi teknologi baru sudah banyak dimasukkan ke sini. Misalnya, kami menggunakan energi solar, kami juga punya yang sudah diperlengkapi sensor. Sensor suhu ruangan sekitar dan bisa mengetahui kita berada di ketinggian berapa.

K: Ada pengalaman unik saat menciptakan G-Shock? I: Waktu saya memulai riset G-Shock, trennya adalah zaman jam tipis sehingga saya terpaksa melakukan riset di tempat tersembunyi. Akhirnya, saya mencoba menjatuhkan jam tangan dari jendela toilet di lantai 3, bolak-balik dan naik-turun. Kaki saya jadi kuat sehingga saya sekarang jago lari.

K: Tantangan G-Shock ke depannya? I: Kami tetap ingin mempertahankan bahwa G-Shock adalah yang terkuat dan antishock. Menurut saya, tak akan ada yang bisa mengalahkan G-Shock. Dengan teknologi-teknologi baru, itu akan menjadi hal yang membantu kami. Kami yakin tidak akan kalah.

K: Setelah pembuatan G-Shock yang mengubah dunia arloji, ada perubahan apa dalam diri Anda? I: Tak ada perubahan yang banyak secara pribadi. Hanya saja, saya jadi punya banyak kesempatan untuk bisa bertemu banyak orang dari seluruh dunia. Saya diperlakukan seperti ini menjadi suatu hal yang mengesankan dan luar biasa.

K: Sebagai pencipta G-Shock, apakah Anda juga pengoleksi? I: Saya hanya punya 2 jam tangan G-Shock. Saya sering kali mendapatkan pertanyaan ini, dan para wartawan selalu kecewa. Orang-orang berpikir saya punya banyak sekali jam tangan G-Shock. Padahal, saya cuma punya 2. Jam yang saya punya adalah desain G-Shock yang pertama, DW500, dan itu tidak saya pakai. Yang sehari-hari yang saya pakai adalah yang persis dengan yang pertama itu.

K: Apa yang membuat Mr Ibe tertarik dengan jam tangan? I: Saat saya masuk Casio, saya memulai jam digital. Saya berpikir, ini akan menjadi perkembangan baru, itulah yang membuat saya ingin terus bekerja di sini. Kalau yang membuat saya terus bekerja di bidang jam tangan, itu karena saya suka melihat wajah orang-orang yang puas saat memilih barang-barang yang mereka idam-idamkan, termasuk jam tangan.

K: Jadi Anda suka berada di toko dan melihat para pelanggan membeli barang-barang itu? I: Betul. Saya secara random datang ke toko-toko Casio dan melihat pelanggan saat membeli jam tangan saya. Saya suka melihat ekspresi wajah mereka yang senang saat bisa membeli jam tangan yang mereka sukai. Tetapi kalau ke toko, saya enggak beli, lho...

K: Ke depannya teknologi apa lagi yang akan dimasukkan ke dalam G-Shock? I: Sekarang kami sedang memikirkan banyak hal. Jadi, silakan ditunggu teknologi baru kami, kira-kira kurang dari 3 tahun lagi.

Ketika ditanyakan apakah Casio akan memunculkan jam tangan yang berteknologi tinggi, seperti Sat-nav atau dengan ponsel, Mr Ibe menjawab "Tunggu saja," sambil tertawa, "Itu sudah ada di benak saya."

Uniknya, meski setiap hari berkutat dengan dunia digital, pria yang gemar berolahraga ini tidak suka main games. "Saya tidak suka mengunci diri sendirian," katanya. Tak hanya itu, ia dengan rendah hati ia mengaku, "Orang mungkin berpikir saya aneh karena hal ini. Saya pun tidak punya ponsel. Saya senang memerhatikan teknologi, tetapi tidak mau terikat dengan gadget. Saya sudah mencurahkan waktu dan pikiran di kantor, saya tak mau terlalu terikat dengan teknologi. Saya sangat mensyukuri kalau sudah kelar bekerja di kantor, setelah itu saya ingin mengistirahatkan pikiran. Bagi saya, sangat menyenangkan untuk bisa hidup dalam lingkungan yang banyak tumbuhan. Saya suka di Jakarta, saya suka ada banyak tumbuhan di sini. Anda ingin tinggal di Jepang? Saya ingin tinggal di sini, mari kita bertukar, ha-ha-ha...."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com