SURABAYA, KOMPAS -
Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handycraft Indonesia (Asephi) Jatim Abdul Mudjib mengatakan, Jatim sebenarnya mengajukan 101 gerai. Namun, sampai saat ini baru mendapatkan 68 gerai di Inacraft 2011.
”Jumlah gerai itu setara dengan jumlah anggota Asephi Jatim sebanyak 100 pelaku usaha, Untuk Inacraft, Asephi memprioritaskan produsen, bukan pedagang atau perantara,” ujarnya di sela-sela sosialisasi Inacraft 2011 di Surabaya, Selasa (26/11).
Inacraft, salah satu pameran produk UKM terpenting di Indonesia. Hampir 40 persen produk UKM Jatim yang dipamerkan di ajang itu ditujukan pada pasar ekspor. ”Pameran itu peluang menembus pasar ekspor. Akan tetapi, sulit sekali mendapat tambahan (gerai) karena tempatnya terbatas,” ujarnya.
Jatim masih mengandalkan produk-produk suvenir untuk dibawa ke Inacraft 2011. Ekspor aneka jenis suvenir itu relatif bagus. ”Rata-rata nilai permintaan naik sampai 100.000 dollar AS per tahun,” ujarnya.
Project Officer Inacraft 2011 Hadi Sunarno mengatakan, setiap tahun daftar tunggu permintaan gerai meningkat. Di Inacraft April 2010, sebanyak pelaku usaha dari berbagai daerah masuk daftar tunggu. ”Mereka tahu pameran ini menjanjikan peluang besar. Pembeli domestik dan mancanegara menunggu ajang ini karena biasanya produk terbaik dipamerkan,” katanya.
Potensi besar itu antara lain dapat dilihat dari pertumbuhan pembeli dan nilai kontrak pembelian. Pada Inacraft 2010 tercatat kontrak 8,07 juta dollar AS dengan 914 pembeli asing.
Jumlah pembeli itu di luar jumlah pengunjung biasa yang membeli secara eceran. Se-
Inacraft 2011 akan digelar akhir April 2011 di Jakarta Convention Center (JCC). Panitia menyediakan area pemeran seluas 24.080 meter persegi.
”Kami sudah sediakan 1.171 gerai pameran dan belum bisa menambah lagi karena keterbatasan lokasi. Jatim salah satu daerah dengan pemesan gerai terbanyak setiap tahun,” ucapnya.