Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
MOBILE DIGITAL MOVIE INDONESIA

Cara Anak Indie Mengais Rezeki

Kompas.com - 29/12/2010, 14:12 WIB

Sukses Sprint diikuti oleh Bell Kanada yang merilis layanan serupa tiga tahun kemudian. Bell menamakan layanannya Mobile Movies dan merangkul Buena Viesta maupun Sony Pictures. Tarif per film dimulai dari 5,15 dollar dan Bell menjaga kualitas jaringan untuk streaming film dengan paket unlimited. Program ini lantas dikemas dengan paket-paket tertentu. Pendek kata, pelanggan bisa menonton film kapan saja selama 24 jam, dan di mana saja.

Di negeri luar layanan seperti ini memang sudah jamak. Pengalaman Ucup di Inggris membuktikan betapa cepatnya proses pengunduhan film. Bahkan, sewaktu ia ke Korea sudah tak ada lagi DVD. “Semua download,” ujarnya.

Jalur untuk film indie

Di Indonesia meski kondisi mutu jaringan yang seringkali tidak konsisten bukan tak mungkin menggelar layanan serupa. Meskipun agak sulit jika menawarkan film-film dengan durasi lama. Yang memungkinkan, kata Arif yang bekerja di rumah produksi indie Good Sign Production adalah film-film pendek yang berdurasi antara tiga sampai enam menit. “Kalau agak panjang, kan bisa dipecah-pecah jadi beberapa episode,” ujarnya.

Maka, sejak tiga bulan silam rumah produksinya telah menawarkan konsep mirip mSpot-nya Sprint kepada salah satu operator GSM. “Ada respon, bahkan mereka siap menjalankan, karena infrastrukturnya sudah siap,” lanjutnya. Karena itu, proyek seperti ini sangat terbuka dan cocok bagi sineas indie.

Perkiraan Arif dengan budget sebesar 6 juta perak per episode sudah cukup untuk berkarya. “Malah kalau satu hari bisa ngejar untuk syuting tiga episode dengan biaya sama, bisa lebih ringan lagi,” akunya. Artinya sistem kejar tayang akan berlaku untuk mengefisiensi biaya dengan jaminan bahwa film-film pendek tersebut siap ditawarkan oleh operator untuk memperkaya layanan value added-nya. Ini tentu akan menjamin kontinyuitas berkarya itu sendiri.

Karya film yang disediakan lewat toko digital membuka peluang untuk terdistribusi secara internasional. Prinsip dunia tanpa batas yang ditawarkan internet (termasuk mobile internet) melandasi konsep penjualan global ini.

Sebuah content provider di India bernama Hungama Mobile melakukannya. Perusahaan ini tahu persis bahwa film Bollywood sudah mendunia. Film India bahkan cukup digandrungi di sejumlah negara Eropa. “Sebut saja Inggris, Prancis, dan Jerman. Di Belanda bahkan film India sudah di-dubbing dengan bahasa lokal,” kata Albert Almeida, COO Hungama Mobile. Hungama beralinasi dengan perusahaan Wireless Expertise untuk menjajakan film Bollywood di tanah Eropa.

Mobile digital movie versi Indonesia memang harus dimulai oleh sineas muda yang bersemangat independent yang tak melulu memikirkan unsure komersial melulu. Layanan Movie dari operator adalah salah satu pembuka jalan. Jalan lain bisa ditempuh dengan menggandeng vendor. Arif bahkan siap melakukan pekerjaan ini selagi dukungan operator maupun vendor tinggi.

Begitulah peluang itu terbuka lebar di jalur digital, agar rezeki sineas muda terus berisi dengan film-film “berbunyi”, biar industri film nasional juga dicicipi anak-anak indie. (ANDRA/FORSEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Game
Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Software
Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com