Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
LAHAR DINGIN

Jalan Magelang-Semarang Putus Lagi

Kompas.com - 18/01/2011, 03:45 WIB

Magelang, KOMPAS - Banjir lahar dingin di Kali Putih kembali meluber, Senin (17/1) pukul 20.00-20.30. Akibatnya, jalan Magelang-Semarang di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terputus untuk kelima kalinya.

Sekitar 50 meter ruas jalan itu tertutup material padat Merapi setebal satu meter. Hingga pukul 22.00, jalan itu masih tertutup dua batu besar, yang memerlukan alat berat untuk menyingkirkannya.

Akibat ambrolnya Jembatan Tlatar di perbatasan Kecamatan Dukun dan Sawangan akhir pekan lalu, 258 siswa TK, SD, dan SMP di Kecamatan Dukun kesulitan menuju sekolah mereka di Sawangan. Senin, sebanyak 129 siswa tak masuk sekolah. Sisanya memilih melalui jembatan darurat di Dusun Candi, atau memutar 10 kilometer lewat Muntilan.

Sementara itu, kendati banjir lahar dingin Merapi terus berlangsung dan mengisolasi sebagian warga, Pemerintah Kabupaten Boyolali belum memiliki rencana terpadu untuk mengantisipasi dampaknya. Pemerintah baru menginventarisasi kerugian dan mencari dana pemulihan.

Di Boyolali, banjir lahar dingin menyebabkan 17 jembatan rusak di Kecamatan Selo, Cepogo, dan Musuk. Ribuan warga terisolasi akibat terputusnya jembatan atau jalan yang menjadi akses ekonomi, pendidikan, dan sosial. Misalnya di Dusun Kedung, Desa Lencoh; Dusun Bangunsari, Bakalan, dan Sepi, Desa Klakah.

Selain akses yang terputus, pasokan air bersih warga juga terganggu karena pipa instalasi air bersih dari sumber air di dekat aliran lahar dingin rusak, antara lain di Desa Tlogolele, Selo.

Menurut Sukrit (50), warga Dusun Stabelan, Tlogolele, warga berswadaya memperbaiki instalasi air, tetapi setiap banjir lahar dingin, instalasi rusak lagi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali PA Moeljoto di Boyolali, Senin, mengatakan, ancaman banjir lahar dingin diperkirakan masih berlangsung 2-3 tahun mendatang. Pemerintah belum memiliki konsep penanganan banjir lahar dingin. Sejauh ini pemerintah fokus pada rehabilitasi infrastruktur.

”Kami mencoba mencari dana ke pemerintah pusat atau ke donor. Jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Boyolali tak akan bisa,” ujarnya. (GAL/EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com