TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Wafatnya pendiri Apple, Steve Jobs, memberikan kesan mendalam bagi Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian. Pasalnya, Hatta adalah pengguna produk Apple sejak tahun 1980.
Selain perlu diingat karena Jobs merupakan pendiri perusahaan besar, Hatta juga mendorong para pengusaha muda meneladani perilaku Jobs sepanjang hidupnya.
Salah satunya adalah sikap Jobs yang tidak hanya menjual produk, tetapi membuat bagaimana orang mengerti dengan signifikansi produk yang dihasilkannya.
"Jobs juga menginspirasi kita untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi itu. Mimpi itu dibutuhkan bagi calon enterpreneur karena menjadikannya semakin kreatif. Kreativitas yang terbentuknya tak terbatas," ujar Hatta di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (7/10/2011).
"Banyak orang yang merasakan kehilangan Jobs. Saya sebagai seorang pengguna Apple mulai 1980-an sampai saya gunakan Macbook saat ini," katanya ketika berorasi di hadapan Peserta Pelatihan Wirausaha Ondustri Inovatif di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong.
Menurut Hatta, ketika Jobs wafat, mulai dari pebisnis pemula hingga Presiden AS Barack Obama berduka dan merasa kehilangan. Alasannya, Jobs bukan hanya menjual sebuah produk Apple, melainkan menjual sebuah mimpi bagi generasi pemimpi. Sikap Jobs itu, kata dia, mengubah cara pandang manusia melihat dunia.
"Tugas kita adalah bagaimana kita kemudian mampu menjadi pemimpi-pemimpi yang mampu mengubah cara pandang kita melihat dunia," katanya.
Hatta menuturkan, manusia akan mampu menghargai orang lain dan menghargai sebuah kreativitas dan inovasi manakala ia melihat proses pembuatan produk itu. Kelemahan manusia itu terkadang tidak sabar untuk melihat sebuah proses yang menghasilkan sebuah karya besar.
Wirausahawan harus belajar dari Jobs, terutama karena Jobs tidak langsung sukses, bahkan pernah diusir dari perusahaannya karena terlalu kreatif. "Wirausahawan tidak pernah mengeluh, bangkit manakala jatuh," kata Hatta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.