Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sosok

Aulia Halimatussadiah, Memanfaatkan Teknologi bagi Penulis

Kompas.com - 06/12/2011, 10:41 WIB

KOMPAS.com - Setelah mendalami teknologi informasi sejak remaja, Aulia Halimatussadiah semakin yakin bidang ini menjanjikan sekaligus membuat dia ketagihan. Ia memanfaatkannya untuk kepentingan bisnis sampai beragam forum sosial.

Sebagai pengusaha, lajang asal Yogyakarta ini adalah pemilik lebih dari tiga perusahaan yang berbasis teknologi informasi. Pengguna jasa usahanya puluhan ribu orang, sedangkan jangkauan bisnisnya internasional.

Salah satu bisnis Ollie, panggilannya, yang tengah menjadi perhatian orang adalah self publishing (penerbit mandiri) online nulisbuku.com. Ia menawarkan kesempatan kepada para penulis untuk meraih mimpi dengan cara mudah. Sejak 8 Oktober 2010 hingga kini, sekitar 700 buku telah diterbitkan nulisbuku.com.

Pada situs jejaring sosial twitter, nulisbuku.com menjelma menjadi komunitas para penulis dengan akun @nulisbuku. Pengikut akun tersebut 11.503 orang dan beberapa kali mereka menggelar pertemuan, saling bertukar pikiran mengenai penulisan.

Dara berusia 28 tahun ini mendirikan nulisbuku.com pada November 2010 bersama tiga rekannya, Brilian Yoteenega, Oka Pratama, dan Angeline Anthony. Ollie mengistilahkan nulisbuku.com sebagai mitra penulis yang tak ingin repot menghadapi prosedur penerbit arus utama.

Penulis dapat memasarkan secara online tanpa harus menghadapi risiko penolakan dan mencetaknya jika ada konsumen yang berminat.

”Istilahnya, buku dicetak kalau ada yang beli. Kami membagi keuntungan 60 persen untuk penulis dan 40 persen untuk nulisbuku.com. Adapun hak cipta tetap di tangan penulis,” kata Ollie.

Pintu awal

Respons masyarakat positif. Penulis yang menerbitkan bukunya berasal dari beragam lapisan masyarakat, mulai dari mereka yang berumur 10 tahun sampai 71 tahun. ”Ini bukan lagi persoalan bisnis buku, melainkan sarana merangsang orang menjadi penulis dengan mudah. Boleh dibilang, ini semacam pintu awal atau batu loncatan menulis buku,” tutur Ollie.

Dia memimpikan setiap siswa sekolah di Indonesia dapat menulis satu buku. Setidaknya mereka terbiasa dengan tradisi menulis sejak duduk bangku SD sampai SMA. Tekadnya ini beralasan karena banyak anak muda yang tak percaya diri menulis buku.

Melalui nulisbuku.com, Ollie dan rekan-rekan ingin menjembatani penulis meraih mimpi mereka. Nulisbuku.com juga menyediakan tenaga ahli perancang sampul buku, penyuntingan, dan penerjemahan bagi penulis yang memerlukan.

Sistem koreksi isi buku ada pada penulis sendiri. Jika isinya jelek, penulis bisa menanggung malu karena calon pembeli dapat melihat komentar pembeli sebelumnya.

”Kalau ada buku yang mendapat komentar jelek tiga kali, kami mendepaknya dari rak nulisbuku.com,” katanya.

Pendirian nulisbuku.com diawali kekesalan saat penerbit menolak karyanya, berjudul inspirasi.net. Penerbit menilai buku tersebut tak layak jual. Ollie tak percaya. Dia lantas menerbitkan sendiri di nulisbuku.com dan ternyata mendapat respons positif.

Beragam dimensi

Ollie memiliki sejumlah atribusi. Dia bisa disebut pengusaha bidang teknologi, penulis 20 buku, dan konsultan situs web. ”Hidup saya memang di teknologi informasi. Kebetulan saya paham dan menyukainya,” katanya.

Hampir seluruh kegiatan Ollie menarik bagi penulis. Dia menginspirasi anak muda untuk berkarya lebih banyak di bidang masing-masing. Ollie melakukan semua atribusi yang melekat kepadanya.

Ollie memulai usaha di bidang teknologi informasi pada 2006. Ketika itu, dia bersama rekannya, Angeline Anthony, mendirikan toko buku online kutukutubuku.com. Dalam perjalanannya, kutukutubuku.com menjadi salah satu toko buku online terbesar di Indonesia dengan 50.000 pengguna jasa.

Dia mendirikan kutukutubuku.com karena sering kesulitan membeli buku secara online. Rupanya banyak orang merasakan hal yang sama dengannya sehingga respons mereka atas kutukutubuku.com relatif bagus. Ini terbaca dari testimoni mereka dalam laman depan kutukutubuku.com.

”Bukunya telah sampai di tangan saya dan lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Terima kasih kutukutubuku.com, senang bekerja sama dengan Anda,” demikian komentar Gandhi Wibisono, pembeli buku asal Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ketagihan

Kesuksesan kutukutubuku.com membuat dia ketagihan mendirikan perusahaan baru. Tahun 2009, Ollie mendirikan jasa perancang web tukusolution.com dari modal keuntungan usaha sebelumnya.

Keuntungan usaha kembali menggodanya mendirikan perusahaan berikut. Juni 2010, Ollie mendirikan studio game bernama tempalabs.com. Studio ini menyediakan jasa pembuatan game yang dilakukan para tenaga terampil Indonesia. September lalu, tempalabs.com memenangi kompetisi yang digelar perusahaan teknologi informasi berbasis di Finlandia, Blaast.

Salah satu aplikasi game produksi tempalabs.com, yaitu ”desa farm”, menang sebagai game terbaik yang dapat diaplikasikan pada telepon seluler. Hingga kini tempalabs.com sudah memproduksi 11 aplikasi game.

Ollie juga menggunakan teknologi informasi untuk membangun jaringan sosial yang tak berorientasi keuntungan semata. Dia menjadi salah satu inisiator pendirian #StartupLokal pada April 2010. #StartupLokal adalah forum pada pebisnis digital yang mempertemukan investor, pemilik bisnis, dan peminat teknologi informasi. Setiap bulan, mereka menggelar pertemuan dan membicarakan persoalan sesuai dengan dinamika yang berkembang.

Minat Ollie pada teknologi informasi muncul sejak duduk di sekolah menengah pertama (SMP). Ketika itu, ia keranjingan internet. Dia terus mendalaminya sampai memutuskan mengambil kuliah pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma, tahun 2000.

Lulus tahun 2004, peminat fotografi ini konsisten bekerja sebagai web developer pada Plasmedia. Setelah dua tahun bekerja, muncul keinginan Ollie mendirikan bisnis secara mandiri berbasis teknologi informasi. Meski dunia usaha adalah hal baru baginya.

Ollie dibesarkan dari keluarga pegawai negeri sipil (PNS). Namun, dengan tekad dan visi yang matang, dia yakin dapat mandiri dari dunia teknologi informasi. Orangtuanya yang semula gamang, kini semakin yakin pilihan Ollie tak salah. Bahkan, dua adik Ollie pun ikut menekuni bidang yang sama. Mereka bergabung dalam studio game tempalabs.com.

Sebagai pengusaha muda, ia sadar pentingnya jaringan sosial. Dia aktif dalam forum yang dibentuk bersama pebisnis digital. Beberapa kali ia menjadi pembicara dalam pertemuan mengenai teknologi informasi. (Andy Riza Hidayat)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com