Geladi bersih perlombaan cabang olahraga atletik terpaksa menggunakan alat-alat yang ada, bukan alat-alat yang akan dipakai untuk ajang ASEAN Para Games (APG) VI/2011, seperti papan skor, balok start, lembing, peluru, dan cakram.
Semestinya atlet atletik Indonesia yang akan berlaga mulai 15 Desember memiliki keuntungan sebagai tuan rumah. Atlet mendapat kesempatan pertama mencoba peralatan dalam simulasi pertandingan sehingga mudah beradaptasi saat lomba.
”Informasi yang kami terima, peralatan baru datang Rabu malam. Itu pun belum semua, meskipun yang belum datang hanya perlengkapan pendukung, seperti gerobak pembawa peralatan,” kata Wakil Ketua Panitia Pelaksana Cabang Olahraga Atletik Narsetyo Utomo, Kamis (8/12).
Menurut Narsetyo, karena belum semua peralatan datang, pihaknya belum bisa mengambil perlengkapan dan peralatan untuk pertandingan. Perlengkapan baru bisa didistribusikan setelah semuanya datang.
Menurut Narsetyo, pihaknya membutuhkan beberapa peralatan untuk ditera di Kantor Balai Metrologi Wilayah Surakarta. Ini penting, terutama jika terjadi pemecahan rekor. ”Jangan sampai kalau nanti terjadi pecah rekor tidak diakui hanya karena alatnya belum ditera,” katanya.
Karena itu, ia akan mengirim surat agar diizinkan mengambil beberapa peralatan yang perlu ditera karena proses tera membutuhkan waktu 2-3 hari. Adapun untuk pemasangan perlengkapan lain di arena membutuhkan waktu 1-2 hari.
”Kerjanya seperti orang diburu-buru, kemrungsung, karena perlengkapannya belum ada sehingga belum bisa dipasang,” kata Narsetyo.
Kepala Bidang Cabang Olahraga National Paralympic Committee Abdul Azis mengakui, ada 10 persen peralatan dan perlengkapan tanding yang belum datang. Sementara perlengkapan yang sudah datang disimpan di sebuah gudang sewaan.
”Kami maunya Kamis malam mulai mendistribusikan, tetapi tidak mendapat truk sewaan,” katanya.
Pihak ASEAN Para Sports Federation (APSF) melalui siaran pers optimistis bahwa Kota Solo siap menjadi tuan rumah APG. ”Kuatnya dukungan dan komitmen Pemerintah Kota Solo meyakinkan saya bahwa APG VI/2011 di Solo akan menjadi tolok ukur penyelenggaraan kejuaraan serupa di Asia Tenggara. Peserta akan menerima sambutan hangat di dalam ataupun di luar arena,” kata Presiden APSF Dato Zainal Abu Zarin.