Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gempa

Warga Pasaman juga Panik

Kompas.com - 11/04/2012, 16:54 WIB
M.Latief

Penulis

SIMPANG AMPEK, KOMPAS.com - Ribuan warga Pasaman Barat, Sumatera Barat, panik dan sebagian pergi mengungsi ke lokasi yang lebih aman akibat gempa berkekuatan 8,9 scala richter (SR) di Nangroe Aceh Darussalam, Rabu (11/4/2012) sore. Warga berusaha melarikan diri karena takut akan terjadi bencana tsunami akibat gempa itu.

Ribuan warga yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kinali, Sungai Beremas, dan Sasak Ranah Pasisie panik. Sebagian dari para warga tersebut memilih mengungsi meninggalkan tepi pantai menuju ke arah lebih tinggi.

Di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, ratusan warga memilih mengungsi ke jalur evakuasi Bukit Marando dan sekitar lokasi SMA 1 Sungai Beremas yang lokasinya lebih tinggi dari daerah pantai.

"Warga panik khawatir akan terjadi tsunami sehingga mereka memilih pergi mengungsi ke tempat lebih aman. Selain itu, para nelayan juga takut melaut ancaman tsunami," kata salah seorang warga Aia Bangih, Iwan (36).

Hal yang sama juga diungkapkan warga Jorong Pondok Kecamatan Sasak, Masri (27). Dia menyebutkan, sejumlah warga di pinggiran Pantai Sasak berhamburan keluar rumah.

"Saat gempa terjadi warga berhamburan keluar rumah dan berlarian ke tempat lebih tinggi. Saat ini warga siap-siap untuk melakukan pengungsian," katanya.

Sementara itu, ratusan PNS di kantor Bupati Pasaman Barat juga panik saat gempa terjadi. Mereka memilih berlarian keluar rumah dan langsung pulang karena khawatir bangunan berlantai tiga akan ambruk. Informasi sementara belum ada bangunan yang runtuh akibat gempa dan listrik masih menyala.

"Kita memilih lari keluar kantor karena khawatir bangunan akan roboh. Gempa cukup kuat berlangsung sekitar 3 menit," kata salah seorang PNS, Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com