Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Pintar di Indonesia Cuma untuk SMS dan Media Sosial

Kompas.com - 06/06/2012, 18:40 WIB

Di sisi lain, para operator juga harus belajar dari negara lain khususnya penggunaan dan memaksimalkan frekuensi 3G dan 4G atau Long Term Evolution (LTE). Hal itu untuk mendukung pertumbuhan pengguna data yang terus meningkat.

Strategic Marketing Manager Ericsson Southeast Asia and Oceania, Warren Chaisatien menjelaskan operator di Indonesia bisa belajar tentang pengalaman sukses refarming spektrum LTE dari Australia.

Australia telah menjadi perintis dalam refarming frekuensi 1800 MHz untuk LTE. Kurang dari setahun setelah peluncuran pertama LTE secara komersial, ekosistem 1800 MHz telah tumbuh dengan cepat.

Penggunaan spektrum 1800 MHz lebih dimungkinkan karena biaya investasi murah, perangkat ponsel yang mendukung spektrum tersebut juga banyak serta pembagian spektrum untuk 3G dengan LTE jadi lebih mudah karena tidak memerlukan spektrum baru.

"Ini membuktikan bahwa penggunaan spektrum yang fleksibel dan netral sangat penting untuk pengembangan dan kesuksesan mobile broadband," tambah Chaisatien.

Saat ini, Ericsson memegang 25 persen dari semua paten utama di LTE. Serta memasok jaringan LTE komersial yang melayani 215 juta dari 325 juta pengguna dalam layanan komersial.

Sekadar catatan, Ericsson melakukan survei kepada 6.600 responden di Indonesia sejak akhir 2011 hingga awal 2012.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com