Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aturan Berantem via Pesan Singkat

Kompas.com - 07/06/2012, 11:37 WIB

KOMPAS.com - Bertengkar, apapun medianya, sebenarnya sangat menguras energi dan pikiran. Namun, pertengkaran via internet atau pesan singkat sebaiknya jangan diabaikan. Bagaimana pun juga, bagi sebagian orang, menuliskan keluh-kesah melalui tulisan jauh lebih melegakan ketimbang harus bertatap muka secara langsung. Ketika langsung bertemu, kita sering tidak dapat menata emosi. Kata-kata kasar dan tuduhan berhamburan begitu saja dari mulut kita. Sebaliknya, ketika kita mencurahkan perasaan melalui SMS atau e-mail, sebenarnya kita mempunyai kesempatan untuk menata kalimat agar tidak menyakiti hati penerima pesan.

Jika suatu ketika Anda terpaksa harus bertengkar melalui pesan singkat, coba ikuti lima aturan ini:

1. Jangan memakai huruf besar
Memang tidak ada aturan tertulis dalam hal netiquette, namun pesan singkat yang semuanya ditulis dalam huruf besar memberi makna kemarahan, entah Anda memang sedang marah atau tidak. Jika Anda ingin menegaskan sesuatu, atau memastikan pesan Anda dipahami dengan baik, cetak tebal tulisan tersebut, atau gunakan garis bawah. Mencetaknya secara miring (italics) juga menjadi bentuk teguran yang lebih halus.

2. Semua kata dan tanda baca itu bermakna
Namanya juga pesan singkat, harusnya Anda bisa lebih singkat dalam menuliskan pesan, begitu mungkin menurut Anda. Namun jika Anda ingin membuat pesan Anda lebih efektif, pastikan Anda menyampaikannya dengan efektif. Jangan membuat panggilan atau labelling yang akan menyakiti hati penerima pesan Anda, dan berhematlah dengan penggunaan tanda seru. Tulis kalimat Anda secara ringkas, lugas, dan tetap menghargai si penerima. Jika suasana sudah begitu "panas", coba redakan dengan sedikit humor. Namun tetaplah hati-hati agar pesan Anda tidak disalahartikan.

3. Jangan menulis apa yang tidak akan Anda katakan secara langsung
Misalnya, Anda mengatakan bahwa calon mertua Anda terlalu memanjakan anaknya. Barangkali Anda berpikir, mumpung Anda sedang tidak menghadapi ibu dan anaknya secara langsung, maka Anda bisa mengatakan apa saja yang Anda mau. Apalagi ketika argumentasi berlangsung sesuai dengan yang Anda inginkan, Anda lantas merasa berhak untuk menyinggung apa saja yang mengganggu Anda. Jangan melantur ketika membahas mengenai apa yang tidak berjalan dengan baik di antara Anda berdua. Jaga agar emosi tetap terkontrol, meskipun Anda hanya sedang menghadapi ponsel atau komputer Anda.

4. Segera hentikan bila si dia tak menginginkannya
Tidak semua orang mau bertengkar melalui pesan singkat, instant messaging, atau e-mail. Emosi yang meluap-luap tak akan terpuaskan bila disampaikan melalui tulisan. Selain itu, pesan yang ingin Anda sampaikan kadang-kadang tidak akan diterima dengan baik. Ketika si dia memilih untuk menemui Anda dan membicarakannya secara langsung, hentikan saja aktivitas mengetik pesan di ponsel dengan penuh emosi. Lanjutkan perdebatan tersebut ketika Anda sudah bertemu dengannya. Dengan berhenti berbicara ketika emosi sedang memuncak, Anda juga jadi punya kesempatan untuk mendinginkan kepala. Dengan demikian, saat Anda bertemu dengannya Anda bisa membahasnya dengan lebih tenang.

5. Jangan memberi jawaban dengan satu kata
Paling sebal jika kita sudah mengeluarkan uneg-uneg dengan panjang lebar, namun si dia hanya menanggapi dengan kata "OK". Ya, kan? Kata tersebut memberi kesan Anda tidak peduli dengan apa yang disampaikannya. Maka Anda pun sebaiknya tidak merespons curahan hati sahabat Anda dengan satu kata saja. Kalau Anda memang tidak tahu bagaimana menanggapi uneg-unegnya, katakan saja, "Duh, aku nggak tahu mesti ngomong apa nih," atau, "Oh, begitu. Nanti kita bahas lagi kalau ketemu, ya." Jika semua kalimat tersebut gagal membuat hatinya tenang, kata-kata sederhana seperti, "Aku minta maaf, ya", akan sangat meluluhkan hati si dia atau sahabat Anda. Ketika pertengkaran sudah berakhir, jangan lupa sampaikan bahwa Anda mencintainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com