Banjir Lumpuhkan Manila

MANILA, KOMPAS.com — Hujan deras menyebabkan banjir yang selanjutnya melumpuhkan Manila, ibu kota Filipina, Selasa (7/8/2012). Sebanyak 20.000 warga terpaksa mengungsi karena air menggenangi permukiman mereka.

Sekolah-sekolah, kegiatan keuangan, kantor-kantor pemerintah dan swasta terpaksa tutup. Jalan-jalan utama di Manila tidak bisa dilalui karena tergenang banjir, yang di sebagian lokasi mencapai leher manusia.

Warga di permukiman kumuh dengan permukaan rendah menghindar dengan bertahan di sepanjang tepian sungai yang bebas banjir. Sebagian dari mereka memadati sekolah-sekolah, gedung-gedung olahraga, dan kantor-kantor pemerintahan.

Aliran listrik juga terpaksa diputuskan di sebagian lokasi. Di sebagian wilayah lagi, warga terjebak di lantai dua rumah masing-masing, sebagaimana dikatakan Cora Agulan dari Dewan Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen.

Truk-truk tentara sibuk mengangkut warga yang terjebak banjir. Ini semua adalah akibat banjir yang berawal dari hujan sangat deras pada Senin (6/8/2012) malam.

Rosario Brutas, pemilik toko di Bacoor, Manila selatan, mengatakan, dia dan suaminya bangun pagi dan sudah menemukan banjir di dalam rumah.