Itu satelit pertama PT Telkom yang diantarkan ke orbit dengan roket Rusia. Telkom-1 dan Telkom-2 diluncurkan dengan roket Ariane milik sejumlah negara Eropa pada 1999 dan 2005.
Satelit ini dibuat perusahaan Russia Information Satellite Systems-Reshetnev. Perangkat telekomunikasinya dibuat Thales Alenia Space, Perancis, dengan 42 transponder aktif dan dirancang beroperasi 15 tahun.
”Kegagalan ini tak akan mengganggu komunikasi PT Telkom sebab satelit itu untuk pengembangan Telkom,” kata Head of Corporate Communication and Affair PT Telkom Slamet Riyadi.
Mantan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Ari Sadewo Salatun mengatakan, kegagalan ini dipastikan menghambat kemajuan telekomunikasi Indonesia. Untuk menjangkau seluruh Indonesia dibutuhkan 220 transponder, yang ada saat ini tak mencukupi.
Ari mengingatkan adanya potensi jatuhnya roket dan satelit itu ke Bumi. Saat gagal diorbitkan, roket berada di ketinggian 200 kilometer. Dengan bobot roket dan satelit lebih dari 5 ton, roket bersama satelit akan menghunjam Bumi dengan kecepatan luncur 8 kilometer per detik. (AP/Reuters/DHF/RYO/YUN/MZW)