Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel Turunkan Target, Gejala Industri PC Bakal Memburuk?

Kompas.com - 12/09/2012, 14:39 WIB

panoramio.com Kantor Pusat Intel Corporation di Santa Clara, California, Amerika Serikat.
KOMPAS.com - Industri komputer pribadi (personal computer - PC) mendapat pukulan saat saat Intel mengumumkan penurunan estimasi nilai pendapatannya.

Intel mengumumkan, pada kuartal ketiga mereka menurunkan perkiraan pendapatan mereka antara 13,8 hingga 14,8 miliar dollar AS menjadi 13,2 miliar dollar AS, plus minus 300 juta dollar AS.

Raksasa mikroprosesor ini menuding berkurangnya inventori di rantai distribusi, lesunya pasar enterprise, serta turunnya permintaan dari  pasar negara berkembang sebagai penyebab dari pemotongan estimasi pendapatan tersebut.

Belakangan, industri PC mulai merasakan imbas negatif dari perkembangan popularitas perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet.

Pemotongan estimasi pendapatan oleh raksasa chip itu dipandang sebagai pertanda buruk oleh para analis yang umumnya sepakat bahwa Intel adalah barometer industri PC.

"Intel adalah leader yang bisa menunjukkan tingkat kesehatan pasar PC secara umum. Pemotongan estimasi pendapatannya jelas bukan hal yang positif," ujar Dan Olds, analis Gabriel Consulting Group, seperti dikutip oleh Computer World. "Chip adalah barometer teknologi. Akan tetapi, untuk saat ini tampaknya yang sedang 'sakit' adalah segmen PC, bukan industrinya secara keseluruhan."

Olds mencontohkan, jumlah demand untuk server, misalnya tetap tinggi.

"Konsumen lebih memperhatikan apa yang mereka beli dan berapa harganya, tapi mereka tetap membeli," ujar Olds lagi.

Analis Moor Insights & Strategy Partick Moorhead punya pendapat yang sedikit berbeda. "Keseluruhan industri PC sedang mengalami masa sulit saat ini, termasuk produsen PC, jalur distribusi, dan penyalur komponen," ujarnya

Dia mengatakan, kelesuan industri PC datang di saat yang paling tidak tepat, yaitu menjelang musim liburan yang biasanya menyumbang 50 persen dari total angka penjualan PC konsumen.

Analis lain, Rob Enderle dari Enderle Group, mengungkapkan bahwa banyak vendor PC sedang menahan produksi sambil berusaha melihat apakah sistem operasi terbaru Microsoft, Windows 8, berhasil menarik pembeli.  

Di Indonesia sendiri, data dari IDC menunjukkan bahwa industri PC sedang menghadapi kelesuan yang sama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com