KOMPAS.com — Salah satu dari 200 fitur baru pada iOS 6 yang dirilis Apple pada Rabu (19/9/2012) lalu adalah aplikasi Maps bikinan Apple sendiri. Dibuat untuk menggantikan Google Maps di iOS versi sebelumnya, informasi yang tertera dalam peta Maps ternyata banyak yang kurang akurat atau bahkan salah sama sekali.
Pengguna di Asia mengeluhkan detail peta yang kurang informatif, sementara BBC melaporkan bahwa beberapa tempat di Inggris tidak terdaftar dalam Maps atau "terlempar" ke luar lokasi yang sebenarnya, seperti Museum Furnitur yang, menurut Maps, letaknya ada di tengah sungai.
Museum Furnitur di Inggris digambarkan berada di tengah sungai dalam aplikasi Maps di iOS 6 (gambar: graphicriver.net)
Ada pula "kembaran" Pulau Senkaku atau Diaoyu yang dijadikan obyek sengketa Jepang dan China. Dalam Maps, gambar pulau ini ada dua buah dan bentuknya sama persis atau terduplikasi.
Pulau Senkaku atau Diaoyu yang terduplikasi dalam Maps di iOS 6 (gambar: theamazingios6maps.tumblr.com)
Menghadapi hal ini, Apple menganjurkan agar pengguna iOS 6 bersabar. "Kami baru saja mulai dengan (peta) ini. Kami terus-menerus meningkatkan kualitasnya. Karena berbasis cloud, semakin banyak orang yang menggunakannya maka Maps semakin baik. Kami menghargai semua feedback dan bekerja keras untuk meningkatkan pengalaman pengguna," ujar juru bicara Apple Trudy Muller, seperti dikutip oleh AllThingsD.
Apple mengambil sebagian data untuk aplikasi Maps dari TomTom. Perusahaan ini mengaku memberikan bahan peta ke banyak perusahaan lain, tetapi tidak bertanggung jawab atas hasil akhir produknya. "Kami memberikan bahan peta dan konten terkait lainnya ke para pemain mobile, termasuk RIM, HTC, Samsung, AOL, Apple, dan Google (untuk area di mana Google tidak membuat petanya sendiri," tulis Tom-tom dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, pengguna masih bisa mengakses layanan Google Maps dari browser Safari iOS 6. Google sendiri dikabarkan sedang mengerjakan aplikasi Google Maps stand-alone untuk sistem operasi mobile terbaru Apple tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.