Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/10/2012, 15:36 WIB
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah yang terjadi pada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ternyata semakin membenamkan harga saham-saham Group Bakrie. Bahkan Head of Research BNI Securities Norico Gaman mengingatkan agar investor berhati-hati dengan saham Bakrie tersebut setelah tahun 2014 mendatang.

"Karena setelah 2014 itu, bisa saja aset-asetnya diambil alih oleh pihak lain," katanya dalam seminar Prospek Investasi Saham 2013 di ajang Indonesia Financial Expo & Forum 2012 di Jakarta, Sabtu (6/10/2012).

Peringatan yang diberikan Norico ini pun sebenarnya terkait dengan saham-saham perusahaan yang berorientasi ke politik. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa grup perusahaan yang menyatakan diri ikut serta dalam politik. Apalagi, dalam dua tahun ke depan, Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden.

Di pasar modal saat ini, memang terdapat beberapa grup besar. Seperti grup Lippo yang aktif berekspansi pada awal 2000-an, kemudian diikuti oleh group Bakrie dan saat ini group MNC milik Harry Tanoe.

"Tujuan group itu (masuk ke pasar modal) untuk meningkatkan nilai aset. Jadi, investor harus cermat dan dalam memilih saham harus memperhatkan good corporate governance (GCG)," tambah Norico. Lebih lanjut Norico memberikan contoh, perusahaan yang memiliki GCG bagus adalah saham-saham group Astra dan BUMN.

Selain faktor GCG, yang juga tak kalah penting adalah figur pemilik perusahaan dalam mengelola bisnis. "Bagimana si figur tersebut mengelola bisnisnya untuk meningkatkan usaha," ujarnya. Salah satu figur yang menarik menurutnya adalah Peter Sondakh yang disebut tahu saat yang tepat untuk masuk dan keluar dalam sebuah investasi. Hal tersebut terbukti pada investasinya di Semen Gresik dan Bentoel. (Anna Suci Perwitasari/Kontan)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke