Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tingkatkan Serangan

Kompas.com - 16/11/2012, 02:12 WIB

Kairo, Kompas - Warga Palestina di Jalur Gaza, Kamis (15/11), berbondong-bondong menuju tempat perbelanjaan dan pompa bensin untuk membeli cadangan bahan makanan dan bahan bakar. Mereka khawatir Israel meningkatkan eskalasi serangan militer.

Jalan-jalan di Gaza City, kota Khan Yunis, dan kota Rafah terlihat sepi lalu lintas, mengingatkan situasi pada saat serangan militer Israel, akhir tahun 2008.

Penduduk di Israel selatan juga mulai meninggalkan kota-kota menuju wilayah tengah dan utara untuk menghindari serangan masif roket Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya.

Serangan militer Israel ke Jalur Gaza, yang dimulai Rabu lalu, telah menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina dan melukai 140 lainnya. Di antara korban tewas termasuk wakil komandan brigade Izzuddin el Qassam (sayap militer Hamas) Ahmed Jaabari (52). Rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza mendadak penuh dengan korban luka-luka.

Serangan balasan roket Hamas, Kamis pagi, seperti dilaporkan televisi Aljazeera, telah menewaskan sedikitnya tiga warga Israel dan melukai lima orang lainnya di kota kecil Kiryat Malakhi, sekitar 17 kilometer arah utara kota Ashkelon.

Hamas menggunakan rudal Grad untuk menyerang kota Kiryat Malakhi yang merupakan kota terjauh yang bisa dijangkau rudal tersebut. Hamas mengklaim telah menembakkan rudal jarak jauh tipe Fajar 5 untuk menggempur kota Tel Aviv. Israel mengklaim telah berhasil menghadang di udara rudal tipe Fajar 5 itu dengan sistem rudal antirudal.

Hamas juga menyatakan tewasnya Jaabari oleh sebuah serangan roket Israel merupakan deklarasi perang Israel. Jaabari selama ini mengendalikan operasi sehari-hari sayap militer Hamas tersebut, setelah komandan utamanya, Mohamed Deif, mengalami kelumpuhan sejak lolos dari upaya pembunuhan oleh Israel, sembilan tahun lalu.

Israel menyebut Jaabari sebagai kepala staf militer Hamas yang merancang berbagai operasi serangan terhadap Israel. Jaabarilah yang bertanggung jawab atas penahanan serdadu Israel, Gilad Shalit, selama hampir enam tahun di Jalur Gaza.

Jaabari pula yang merancang berhasilnya transaksi barter antara Shalit dan 1.000 tawanan Palestina di penjara Israel.

Basis peluncuran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com