Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tingkatkan Serangan

Kompas.com - 16/11/2012, 02:12 WIB

Israel sebaliknya mengklaim telah menghancurkan sebagian besar basis peluncuran roket jarak jauh milik Hamas dan faksi Palestina lainnya di Jalur Gaza. Israel menegaskan, tujuan serangan militer ke Gaza saat ini untuk melumpuhkan infrastruktur militer faksi-faksi Palestina.

Meski demikian, para analis Israel menyebut serangan militer Israel ke Jalur Gaza saat ini lebih dilatarbelakangi faktor politik menjelang pemilu dini parlemen Israel, 22 Januari nanti.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak menginginkan serangan militer ke Gaza saat ini dapat mendongkrak popularitas mereka dalam menghadapi lawan-lawan politiknya. Para politisi Israel selama ini memiliki tradisi selalu menggunakan darah Palestina untuk tujuan politik tertentu mereka.

Eskalasi serangan militer Israel itu langsung mendapat reaksi keras dari negara tetangga. Presiden Mesir Muhammad Mursi langsung menarik duta besar Mesir di Israel, sebagai protes atas serangan Israel itu. Dubes Israel di Mesir juga telah meninggalkan Kairo menuju Tel Aviv.

Mursi meminta Liga Arab dan Dewan Keamanan PBB segera menggelar sidang darurat membahas eskalasi serangan Israel. Liga Arab dijadwalkan menggelar sidang darurat, Sabtu besok.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr juga menelepon Menlu AS Hillary Clinton, mendesak AS turun tangan menekan Israel menghentikan serangan ke Gaza.

Presiden AS Barack Obama langsung menelepon Mursi dan Netanyahu agar ikut membantu meredakan situasi di Jalur Gaza.

Mesir menginstruksikan anggota militer dan aparat keamanan Mesir di Semenanjung Sinai meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi ketegangan militer di Jalur Gaza merembes ke Sinai.

(mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com