"Travel" Pimpin Perdagangan Daring

Jakarta, Kompas - Industri perjalanan (travel) menjadi kontributor terbesar dalam perdagangan dalam jaringan (online) di Indonesia. Beragam kemudahan yang disediakan penyedia jasa travel mendorong konsumen melakukan transaksi daring. Transaksi daring diproyeksikan terus meningkat dan menggantikan sistem perdagangan konvensional.

Hal tersebut disampaikan Chief Executive Officer DOKU Thong Sennelius dalam acara peresmian kemitraan bisnis antara DOKU dan PayPal, di Jakarta, Rabu (5/12). ”Transaksi terbesar dari industri travel berasal dari penjualan tiket pesawat terbang. Saat ini banyak warga yang membeli tiket pesawat sendiri secara online,” katanya.

Dia mengatakan, posisi kedua untuk perdagangan dalam jaringan (daring) ditempati oleh ritel. Pangsa ritel menarik karena pilihan produknya sangat variatif. ”Ke depan akan semakin banyak sektor yang memanfaatkan e-commerce. Sistem ini menjadi solusi bagi perdagangan yang selama ini terkendala jarak dan waktu. Lambat laun, e-commerce akan menggantikan perdagangan konvensional,” ujarnya.

Menurut dia, tahun lalu total transaksi melalui DOKU mencapai Rp 2,5 triliun. Tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp 5 triliun. Saat ini DOKU melayani 300 merchant (penjual) yang terkoneksi langsung ke enam bank besar di Indonesia.

Thong menambahkan, sebanyak 15 persen transaksi daring di Indonesia berasal dari konsumen mancanegara. Angka tersebut naik dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 6 persen. ”Karena itu, kami menggandeng PayPal untuk menjangkau konsumen di mancanegara,” ujarnya.

General Manager PayPal untuk kawasan Asia Tenggara dan India, Faraz Ahmed, mengatakan, pihaknya memiliki lebih dari 117 juta rekening aktif dari 190 pasar dan 25 mata uang berbeda. ”Lewat kerja sama ini, kami berharap merchant lokal bisa mendongkrak penjualan internasionalnya,” katanya.

Regulasi menjadi kebutuhan mendesak karena sampai saat ini belum ada aturan jelas soal perdagangan daring. Padahal, volume transaksinya terus naik.

Dari data Nielsen, sekitar 70 persen pengguna internet di Indonesia berencana membeli daring. Tidak heran jika belanja iklan di dunia maya terus naik. Tahun 2011, belanja iklan melalui internet mencapai Rp 600 miliar. Pertumbuhan perbankan daring juga mencapai 72 persen. (ENY)