Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton mengatakan, pesan instan bukanlah ancaman bagi operator seluler.
"Saya melihat dari perspektif bahwa kami memfasilitasi gerakan luas untuk perencanaan data dan entitas yang menyediakan rencana tersebut. Sehingga operator seluler memperoleh manfaat yang cukup substansial. Ini semua tentang data," kata Acton seperti dikutip dari blog teknologi TheNextWeb.
Beberapa bulan lalu WhatsApp telah melakukan langkah promosi untuk meningkatkan jumlah pengguna. Mereka menandatangani kesepekatan roaming dengan operator Three asal Hong Kong. Keduanya menawarkan penggunaan data unlimited aplikasi WhatApp di dalam negeri dan di 78 negara lain dengan harga murah. Operator seluler Indosat, juga bekerja sama dengan WhatsApp dalam layanan data kartu prabayar Mentari.
Sejauh ini, operator seluler di Indonesia belum menunjukan sikap tegas terhadap para pemain Over the Top (OTT), seperti Google, Yahoo, iTunes, Facebook. Twitter, Skype, YouTube, WhatsApp, Line, dan sebagainya. Mereka semua adalah pemain OTT yang menggunakan jaringan internet operator untuk mengakses layanan.
Operator di Indonesia sendiri cenderung ingin bekerja sama dengan pemain OTT. "Tanpa OTT, trafik data mobile broadband tak akan setinggi sekarang. Kami pilih kolaborasi dengan OTT untuk meningkatkan pendapatan dari layanan data," ujar Director Sales and Distribution Axis Telekom Syakieb Sungkar beberapa waktu lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.