Banjir akibat luapan air Sungai Cileungsi yang merendam sekitar 2.000 rumah di Kompleks Perumahan Vila Nusa Indah di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah surut dan menyisakan lumpur, Sabtu. Warga mendesak pembersihan lumpur dan penanganan tanggul yang jebol di enam titik.
Tanggul di Blok Y setinggi 2 meter roboh sepanjang lebih kurang 20 meter. Sementara di Blok S tanggul patah sehingga melesak dan menyebabkan salah satu sisinya lebih rendah 50 sentimeter dari sisi tanggul lain. Akibatnya, limpahan air Sungai Cileungsi masuk ke perumahan.
Sekretaris Desa Bojong Kulur Kusnadi mengatakan, pihaknya sudah melaporkan enam titik tanggul yang jebol ke Pemerintah Kabupaten Bogor. Menurut
Di Blok S, warga berswadaya mengumpulkan uang untuk ”menambal” tanggul yang ambles agar ketinggiannya sama dengan tanggul di sisi lain. Menurut Ketua RW 018 Perumahan Vila Nusa Indah Wahyudin (59), langkah darurat dilakukan dengan menambah ketinggian tanggul dengan batu bata sekitar 50 sentimeter. Hal ini untuk mengantisipasi jika air Sungai Cileungsi kembali meninggi.
Sementara itu, hingga pukul 17.00 ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa di Kota Bogor bertahan 80 sentimeter sejak pagi atau berada dalam posisi Siaga IV banjir. Dengan ketinggian itu, ada 90 meter kubik air per detik dialirkan ke kawasan hilir di DKI Jakarta. Adapun cuaca di hulu Ciliwung di Puncak dalam kondisi mendung tipis.