Secara terpisah, Ketua Garda Pemuda Jakarta Rizky Aprilia menyatakan, sekitar 310.000 pengurus dan kader Barisan Reaksi Cepat Garda Pemuda sepakat mengundurkan diri. Mereka mengikuti Rizky yang diberhentikan DPP Garda Pemuda.
”Pemberhentian itu setelah saya abstain ketika diminta mendukung Pak Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem. Ini keputusan politik, seharusnya diambil melalui rapimnas. Lagi pula, kami sayap ormas. Kalaupun menjadi sayap partai, harus ada kongres dan perubahan AD/ART,” tutur Rizky.
Ia menilai gerakan perubahan yang didengungkan ormas Nasdem hanya omong kosong. Kenyataannya, ormas dan partai hanya digunakan untuk kepentingan pribadi.
Sebelum ini, Partai Nasdem ditinggalkan Ketua Dewan Pakar Hary Tanoe, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Ketua Internal DPP Endang Tirtana, Wakil Sekjen Saiful Haq, dan Ketua DPW Jawa Barat Rustam Effendi.
Pengamat politik dari LIPI, Syamsuddin Haris, mengemukakan, tugas partai politik sejatinya adalah mencari, memilih, dan mencalonkan tokoh bangsa yang terbaik untuk jadi presiden walau bukan ketua umum atau aktivis parpol. Sekarang ini terjadi salah kaprah politik di Indonesia, seolah-olah yang berhak jadi calon presiden adalah mereka yang jadi ketua umum parpol.
”Tentang Surya Paloh, saya