Ketujuh sponsor itulah yang menopang seluruh agenda dan hajatan atletik IAAF. Dari sekian hajatan, Kejuaraan Dunia Atletik menjadi produk premium dan unggulan. IAAF mengklaim, ajang itu hajatan olahraga terbesar setelah Olimpiade dan Piala Dunia (sepak bola).
Tahun ini, Kejuaraan Dunia Atletik digelar di Moskwa, Rusia, 10-18 Agustus. Meski penjualan tiket masih seret, IAAF yakin, pada hari H, Stadion Luzhniki tempat hajatan tersebut bakal dipenuhi penonton.
”Tingkat penjualan tiket saat ini cermin kebiasaan membeli tiket di Moskwa-Rusia yang sering terjadi pada hari-hari mendekati ajang,” demikian komentar IAAF. Hadirnya penonton melimpah di berbagai ajang atletik penting bagi IAAF dalam bernegosiasi dengan sponsor.
Mundurnya sponsor seperti Samsung, menurut pengamat, bukanlah kiamat. Profesor Wim Lagae dari Universitas Leuven menyebutkan masih ada pintu lain pendapatan IAAF. ”Masih ada hak siar televisi, penjualan tiket, dan pemasukan lain,” ujarnya pada AP, awal April lalu.
Dana cadangan yang dimiliki IAAF saat ini diperkirakan lebih dari 50 juta euro (Rp 633 miliar). Dengan cadangan itu, tidak sulit IAAF menyiapkan dana