KOMPAS.com - Para pengemudi mobil Google Street View ternyata memiliki resiko pekerjaannya sendiri, seperti yang dialami oleh satu orang di antaranya berikut ini yang ditahan oleh warga desa di Thailand.
Ceritanya, seperti dikutip dari PetaPixel, saat sedang berkendara di sekitar desa Ban Sa-iap, Distrik Song, Thailand, sang pengemudi tiba-tiba dicegat sekitar 20-an warga daerah itu.
Para warga desa curiga si pengemudi adalah mata-mata yang diam-diam memotret tempat tinggal mereka untuk diserahkan pada pemerintah Thailand. Apalagi, mobil Google Street View yang dikendarai memiliki modul kamera yang mencuat di bagian atas.
Warga desa ini memang telah lama bersengketa dengan pemerintah yang hendak membangun bendungan di wilayah tersebut. Rencana itu diprotes oleh penduduk setempat dan para pemerhati lingkungan.
Sang pengemudi yang sedang apes kemudian digiring ke sebuah bangunan kantor, di mana dia ditanyai-tanyai. Masih merasa belum cukup, para warga desa lalu memintanya bersumpah bahwa dia tidak bekerja untuk pemerintah di depan patung Buddha.
Begitu menyadari kesalahan yang terjadi, para warga melepaskan si pengemudi dan meminta maaf pada Google, seraya menjelaskan bahwa mereka "sangat khawatir dengan mata-mata karena sebelumnya sudah ada banyak kejadian."
Mobil Street View sendiri digunakan Google untuk menghadirkan pemandangan 360 derajat di layanan Google Earth. Untuk mewujudkan hal tersebut, Google melengkapi mobil Street View dengan unit kamera khusus di bagian atas yang merekam keadaan di sekitar selagi pengendaranya melaju.
Tahun lalu, mobil Google Street View juga telah mulai merekam pemandangan di sejumlah tempat di Indonesia.
Google mengatakan bahwa mobil Street View kadang memang menemui masalah saat bertugas, terutama terkait soal potensi pelanggaran privasi oleh aktivitas pemotretan yang dilakukan.
"Ketika menjalankan proyek-proyek baru, kami terkadang menemui tantangan yang tidak terduga," ujar juru bicara Google Taj Meadows, seraya menambahkan bahwa Street View mematuhi hukum-hukum lokal di Thailand dan hanya merekam gambar dari tempat-tempat publik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.