"(Ubuntu Touch) akan dirilis di tepi antara kelas menengah hingga atas, jadi (harganya) antara 200 dollar AS ke 400 dollar AS," ungkap CEO Canonical, Ubuntu Touch, Mark Shuttleworth seperti dikutip dari Inquirer, Kamis (13/3/2014).
Shuttleworth pun tampak sangat percaya diri dengan perangkatnya ini. Menurutnya, Ubuntu Touch mampu menghadirkan pengalaman yang indah dan juga tajam.
"Kami mengincar kelas yang lebih atas karena kami menginginkan orang-orang yang mencari pengalaman yang indah, sangat tajam dan karena ambisi kami untuk menjual perangkat PC masa depan, masa depan dari mesin komputasi personal," lanjutnya.
Canonical sendiri terkenal sebagai perusahaan pengembang sistem operasi open-platform Linux Ubuntu. Perusahaan tersebut juga yang memulai inisiasi mengembangkan Ubuntuk untuk perangkat mobile.
Di dunia mobile sendiri, Ubuntu harus bersaing dengan Android buatan Google dan iOS buatan Apple. Belum lagi, Canonical harus bersiap menghadapi Windows Phone buatan Microsoft, Firefox OS dari Mozilla, dan Tizen yang dikembangkan Intel dan Samsung.
Menyadari hal tersebut, Shuttleworth, di ajang yang berbeda, tetap pede dengan mengungkapkan, Ubuntu Touch akan tetap mendapat perhatian karena didasarkan atas pemrotgraman yang fleksibel serta tampilan antarmuka yang baik. Ia tak ingin Ubuntu Touch hanya mendapatkan ceruk kecil dari pasar ponsel.
Ubuntu Touch saat ini sudah mulai diproduksi dengan bantuan dari dua produsen hardware bernama Meizu dan BQ pada awal tahun 2014. Perangkat itu dikatakan sudah akan dirilis pada tahun ini juga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.