Kampus yang terletak di Redmond, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, ini terdiri dari banyak gedung dan beberapa area diselingi taman, lapangan rumput dan bahkan sebuah kawasan lindung.
Seperti wajarnya sebuah kampus, terdapat fasilitas yang mendukung kegiatan sehari-hari. Mulai dari lapangan sepakbola, kantin hingga klinik kesehatan. Beberapa kantin memiliki restoran yang memang didatangkan dari luar Microsoft, beberapa dikelola secara terpadu.
Wartawan KompasTekno, Wicak Hidayat, berkesempatan mengunjungi kampus kantor pusat Microsoft itu pada 11-12 Maret 2014 bersama beberapa jurnalis dari negara lain. Berikut adalah beberapa hal menarik yang didapati di sana:
1. Misteri Gedung Nomor Tujuh
Setiap gedung di Microsoft memiliki nomor. Mulai dari gedung pertama, Building 1, hingga gedung 99, misalnya. Namun anehnya, tidak ada gedung No 7 di sana.
Ada juga yang menyebutkan, Building 7 sebenarnya ada namun dirahasiakan sehingga tidak muncul di peta. Bak legenda Area 51, Building 7 pun dirumorkan sebagai tempat berbagai produk rahasia Microsoft dikembangkan.
Lalu, apa kenyataannya? Menurut Duffy, hal itu semata-semata sebuah kesalahan manusiawi. Ya, Building 7 memang tidak pernah ada karena kesalahan penomoran yang dilakukan kontraktor Microsoft bertahun-tahun lalu.
"Jadi mereka awalnya membuat gedung 1-6, yang memiliki bentuk X yang serupa. Lalu, selama beberapa tahun tidak ada pembangunan gedung baru. Pada saat mereka (kontraktor-red) melanjutkan untuk membangun gedung berikutnya, mereka agaknya lupa dan langsung menomori gedung yang baru dari angka 8 dan seterusnya," ujar Duffy.
Pada saat kesalahan itu diketahui, agaknya sudah terlambat dan penomoran gedung sudah terlanjur rampung. Kini, tidak adanya Building 7 jadi semacam "legenda" untuk menghibur tamu Microsoft.
2. Legenda Danau Bill (Gates)
Dalam kunjungan ke kampus Redmond, rombongan jurnalis tak hanya digiring dari gedung ke gedung namun juga melintasi beberapa taman yang ada di antaranya. Salah satunya adalah sebuah area dekat Building 1 alias gedung pertama Microsoft.
Di sana, ada sebuah wilayah yang agak tertutup, dikelilingi pepohonan, dengan sebuah kolam yang kurang lebih sepanjang kolam renang ukuran olimpik. Namun bentuknya tidak seperti kolam renang yang kotak, melainkan memiliki lekuk-lekuk di tepinya dan sebuah air terjun buatan berukuran kecil di salah satu sisinya.
Di sisi kolam terdapat meja kayu, serta sebuah wilayah lapangan rumput yang tak seberapa besar. "Area ini biasanya digunakan untuk pesta karyawan, terutama di masa-masa awal Microsoft. Kami bisa mengadakan pesta barbekyu untuk momen istimewa, misalnya setelah peluncuran produk," kata Duffy.
"Karena pimpinan tim, akan mendorong timnya untuk kerja keras memenuhi tenggat mereka. Janji untuk berenang menyeberangi danau pun jadi semacam motivasi bagi anggota tim, yang ingin melihat bos mereka melakukan itu," kata Duffy.
Tentunya tradisi itu sekarang sudah semakin jarang dilakukan. Salah satunya karena Microsoft bukan lagi semata-mata perusahaan software tradisional yang selalu meluncurkan produk dalam kemasan.
Meski demikian, Legenda Danau Bill tetap ada dan jadi salah satu "cerita rakyat" yang menarik bagi karyawan Microsoft.
3. Walk of Fame
Di Hollywood, ada sebuah jalan yang menampilkan nama-nama para bintang film di trotoarnya. Turis kerap kali menghabiskan waktunya mencari nama bintang kesukaannya dan memotretnya sebagai kenang-kenangan.
Di Kampus Redmond, juga terdapat "Walk of Fame" semacam itu. Namun yang ditampilkan adalah nama-nama produk Microsoft yang pernah dirilis.
Produk-produk klasik seperti Encarta, Microsoft Word 6 atau Microsoft Windows 95, tercantum di sana. Juga produk-produk Microsoft yang "kurang terkenal", seperti Microsoft Hellbender atau Microsoft Bob.
Seiring perkembangan peranti lunak yang makin pesat, dan perubahan yang dialami Microsoft, agaknya "Walk of Fame" itu akan menjadi semacam museum untuk mengenang masa-masa awal Microsoft dengan mimpi yang boleh dibilang sudah terwujud: menghadirkan satu PC di setiap rumah.
4. Museum Microsoft
Bicara soal museum, di Kampus Redmond memang terdapat satu area yang benar-benar dirancang sebagai sebuah museum. Area bernama Visitor Center itu menampilkan alat peraga yang menceritakan sejarah Microsoft.
Area berikutnya dari museum itu lebih banyak menampilkan produk terbaru Microsoft. Jajaran tablet Surface 2, laptop dan tentu saja perangkat berbasis Windows Phone tampil di sana. Kemudian ada juga wilayah khusus yang menampilkan Xbox One.
5. Laboratorium Ilmuwan "Gila"
Lokasi lain yang juga menarik, namun yang ini tidak terbuka untuk umum, adalah laboratorium yang digunakan Microsoft untuk pengembangan hal-hal "di luar kotak" alias "out of the box". Salah satunya yang bernama Edison Lab.
Edison Lab dikepalai Stevie Batiche, pria berambut panjang yang tampak selalu antusias menjelaskan alat-alat "ajaib" yang ada di lab itu. Dalam kunjungan ini, Batiche menjelaskan berbagai eksperimen layar yang dilakukan Microsoft.
Batiche mengatakan, tidak semua yang mereka kerjakan di lab itu ditampilkan pada rombongan jurnalis yang datang. Beberapa proyek masih "dirahasiakan".
6. Cybercrime Center
Microsoft juga memiliki sebuah fasilitas khusus penanganan kejahatan cyber yang menarik. Secara visual, fasilitas tersebut mirip dengan laboratorium di serial CSI, dengan dinding-dinding kaca dan layar-layar besar.
7. Envisioning Center
Sebagai lokasi pamungkas dalam kunjungan ke kampus Redmond adalah sebuah area khusus yang dinamai Envisioning Center. Area ini dirancang bagi para eksekutif klien Microsoft, maupun pejabat negara atau pesohor yang berkunjung ke Microsoft.
Peragaan ditampilkan secara teatrikal, biasanya dengan seorang pemandu yang mengambil peran tertentu bagaikan aktor di panggung drama. Pengunjung akan dibawa melihat bagaimana seseorang di masa depan, misalnya, melakukan rapat kerja dengan menghadapi layar berukuran besar dan "asisten pribadi" berupa kecerdasan buatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.