Balmer mengakui karakter tersebut tidak sesuai dengan strategi Microsoft. Ballmer menyebut dirinya bukan orang yang tepat untuk memimpin strategi "One Microsoft".
Ballmer dalam sebuah wawancara dengan situs BGR (26/3/2014) mengakui bahwa gaya kepemimpinannya adalah keras dan tegas. "Saya orang yang besar, ceplas-ceplos, dan lantang," demikian Ballmer mendeskripsikan dirinya.
Sementara penggantinya, Nadella, diakui karyawan Microsot memiliki memiliki pembawaan yang lebih tenang. Satya Nadella mendapat simpati lebih tinggi dibanding CEO lama, Steve Ballmer.
Dalam sebuah survei, Nadella mendapatkan rating kepuasan 82 persen dari karyawan Microsoft, sementara Ballmer hanya 47 persen pada Oktober tahun lalu
Survei yang dilakukan oleh Glassdoor tersebut menunjukkan bahwa walau Nadella berada di luar daftar 20 besar CEO terbaik, namun kharismanya telah membuat karyawan Microsoft jatuh hati. Nadella sendiri baru menjabat sebagai CEO Microsoft selama dua bulan.
Peringkat Nadella dalam survei CEO terbaik versi Glassdoor memang tidak terlalu tinggi, jika dibanding CEO Facebook, Google, maupun Apple. Ketiganya mendapatkan rating rata-rata 93 hingga 92 persen.
Meski begitu, Nadella sudah masuk dalam jajaran daftar 50 besar CEO terbaik versi Glassdoor, walau baru bekerja selama dua bulan.
Survei tahunan yang dilakukan Glassdoor ini mendata tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan dan para pimpinannya. Karyawan diminta me-review kinerja atasan dan bagaimana perusahaan memperlakukan mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.