Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat 22 Pelaku Kejahatan Online

Kompas.com - 07/05/2014, 17:19 WIB
Aditya Panji

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat ke-22 sebagai negara yang paling sering melakukan serangan siber di tahun 2013, menurut riset yang dilakukan perusahaan keamanan komputer Symantec.

Peringkat Indonesia saat ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yang menempati urutan 23 dari 157 negara yang diriset.

Menurut data Symantec, aktivitas kejahatan siber dengan program jahat (malicious code/malware) yang berasal dari Indonesia menduduki peringkat keempat di tahun ini.

Sementara untuk kejahatan siber dengan cara mengirim pesan spam atau pesan yang tidak dikehendaki penerima, Indonesia menempati urutan ke-25.

Selain itu, Indonesia juga menempati urutan ke-27 dalam aktivitas kejahatan pengelabuan atau phishing dan penyerangan ke situs web suatu negara.

Director Security Sales Symantec ASEAN dan Korea Selatan, Alex Lei mengatakan, para pelaku kejahatan siber dari Indonesia ini gemar menyerang usaha kecil menengah (UKM) yang karyawannya kurang dari 250 orang.

"Perusahaan UKM menjadi sasaran karena biasanya mereka belum punya perlindungan keamanan komputer yang kuat," kata Alex dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Sebagian besar serangan siber kepada UKM maupun perusahaan besar dilakukan dengan cara mengirim email. Ada tiga sektor atau industri yang paling sering diincar pelaku kejahatan siber, yakni industri grosir, pemerintahan atau sektor publik, dan manufaktur.

Menurut Alex, tak menutup kemungkinan aksi kejahatan siber itu bisa menyusup ke sistem komputer perusahaan karena kelalaian seorang karyawan yang kurang sadar atas keamanan.

"Dalam satu perusahaan, belum tentu semua karyawan sadar keamanan. Bisa jadi ada seorang karyawan yang terima email dengan iming-iming hadiah, lalu dia klik link yang ada diemail tersebut, padahal link tersebut hanyalah modus malware atau phishing," jelas Alex.

Modus kejahatan siber memang makin beragam, penyebarannya kini banyak dilakukan lewat jaringan internet di komputer pribadi hingga ponsel pintar. Symantec menilai, tujuan kejahatan siber saat ini tidak lagi merusak sistem peranti lunak, namun kini lebih menitikberatkan pada pencurian data pengguna, seperti password, nomor kartu kredit, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com